I.PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Kata “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata ad
dan ministrate. Kata ad mempunyai arti yang sama dwngan kata to dalam
bahasa inggris , yang berarti “ke” atau “kepada” dan ministrate sama
artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti” melayani”,
“membantu”, “mengarahkan”. Dalam bahasa inggris to administer berarti pula
mengatur , memelihara (to after) dan mengarahkan (Drs. The Liang Gie,
1978, Pengertian Kedudukan dan Perincian Ilmu Administrasi. Karya
Kencana, Yogyakarta, hal: 9)
Jadi kata “Administrasi”dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau
usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur suatu
kegiatan didilam mencapai suatu tujuan.
Administrasi pendidikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan atau
usaha yang intinya adalah kegiatan rutin catat mencatat,
mendekomentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat menyurat dengan
segala aspeknya serta mempersiapkan laporan.
Administrasi pendidikan dalam pengertian secara luas adalah segenap
proses pengerahan dan penggintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual
maupun material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan
pendidikan. (Drs. M. Ngalim Purwanto, MP.,Administrasi dan Supervisi
Pendidikan, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, hal ;1 dan 3)
Beberapa rumusan tentang pengertian administrasi pendidikan dikemukakan antara lain;
- Monre (1952), administrasi pendidikan adalah pengarahan, pengawasan, pengelolaan, segala hal yang berkaitan dengan sekolah, termasukadministrasi pembiayaan. Dalam arti segala aspek yang berkaitan dengan sekolah harus dipertimbangkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
- Roring (1966), administrasi pendidikan dapat diartikan pula sebagai pelaksanaan pimpinan yang mewujudkan aktivitas kerja sama yang efektif bagi tercapainya tujuan pendidikan.
- Nasution (1972), administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, semua kegiatan, bependidikan adalah proses memanfaatkan sumber daya pendidikan melalui kerjasama sejumlah orang dengan melaksanakan fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
- Kurikulum SMP (1975), administrasi pendidikan adalah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber (personal maupun materil) secara efesien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan .
- Nawawi (1983), administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama berupa lembaga pendidikan formal.
Sumber : (S. Mochtar Husain dan Andi Nurochman, 2009, Administrasi dan Supervisi pendidikan)
II. PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN
- Arti morfologis
- Arti semantic
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau
tuntunan kearah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan
peningkatan pada mutu mengajar dan belajar pada khususnya.
Beberapa pendapat pakar tentang pengertian supervisi antara lain :
- Menurut Purwanto (1987) Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
- Dalam Dictionary of Education (Good, 1973), merumuskan “ Supervision all efforts designated school afficials directed toward providing leadership to teachers in the improvement of instruction”. Rumusan ini mengandung makna bahwa nsupervisi merupakan usaha yang dilakukan oleh para Pembina pendidikan dengan maksud menumbuhkan kepemimpinan guru sebagai usaha perbaikan pengajaran.
- Sedangkan menurut Sutisna (1987), Supervisi ialah suatu bentuk pelayanan, bantuan provisional, atau bimbingan bagi guru-guru dan dengan melalui pertumbuhan kemampunan guru hendaknya meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran.
- Menurut Kimball Wiles, (Bafadal . . . .), Supervisi pendidikan itu adalah serangkaian kegiatan membantu kepala sekolah mengembangkan kemampuannya mengelolah sekolahnya, atau membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelolah proses belajar mengajar. Dijelaskan bahwa situasi belajar mengajar di sekolah akan lebih baik tergantung kepada keterampilan supervisor sebagai pemimpin.
B.PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Prinsip ilmiah Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
a. Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar
b. Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data, seperti angket, observasi, percakapan pribadi, dst.
b. Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data, seperti angket, observasi, percakapan pribadi, dst.
c.Setiap kegiatan supervisi dilaksanakn secara sistematis, berencana dan kontinu.
2.Prinsip demokratis
Service dan bantuian yang diberikam kepada guru berdasarkan hubungan
kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman
untuk mengembangkan tugasnya.
Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat
giru, bukan berdasarkan atasan atau bawahan tapi bersasarkan
kesejawatan.
3.Prinsip kerjasama
Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi sharing of
idea, sharing of experience, member support, mendorong, menstimulasi
guru, sehingga mereka merasa bersama.
4.Prinsip konstruktif dan edukatif
Setiap guru akan termotifasi dalam mengembangkan potensi kreatifitas
kalau supervise mampu menciptakan suasana kerja yag menyenangkan, bukan
melalui cara-cara menakutkan.
Sumber : (Prof. Drs. Piet A. Sehartian, Konsep Dasar dan Teknik
Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia,
2008, Rhineka Cipta, Jakarta, hal 52-129)
C. TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Supervisi yang baik akan menghasilkan pola kinerja yang baik, jika
supervise dilakukan dengan cara dan metode yang benar pula, tentu ini
menuntut pengetahuan yang benar pula bagi para supervisi dalam
melaksanakan tugasnya.
1. Tujuan Umum Supervisi pendidikan- Berdasarkan Tujuan Umum Pendidikan :Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia “dewasa” yang sanggup berdiri sendiri.
- Berdasarkan Tujuan Pendidikan Nasional Yaitu membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia-manusia pembangunan yang dewasa dan pancasilais.
- Berdasarkan Tujuan Supervisi sendiri
Agar tercapai perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar pada khususnya
2. Tujuan Khusus Supervisi Pendidikan
Meliputi :
- a) Membantu guru-guru untuk lebih memahami tujuan yang sebenarnya dari pendidikan dan perencanaan sekolah dalam usaha mencapai tujuannya.
- b) Membantu guru-guru untuk dapat lebih menyadari dan memahami kebutuhan- kebutuhan dan kesulitan-kesulitan murid dan menolong mereka untuk mengatasinya.
- c) Memperbesar kesanggupan guru-guru untuk memperlengkapi dan mempersiapkan murid-muridnya menjadi anggota masyrakat yang efektif.
- d) Membantu guru-guru mengadakan diagnose secara kritis aktivitas-aktivitasnya, serta kesulitan- kesulitan mengajar dan belajar murid-muridnya, dan menolong mereka merencanakan perbaikan.
- e) Membantu guru-guru untuk dapat menilai aktivitas-aktivasnya dalam rangka tujuan perkembangan anak didiknya.
- f) Memperbesar kesadaran guru-guru terhadap tata kerja yang demokratis dan guru dapat mempelajari bersama catatan-catatan tentang kemajuan murid guna menilai keefektivan program yang disusun.
- g) Memperbesar ambisi guru-guru untuk meningkatkan mutu karyanya secara maksimal dalam bidang profesi (keahlianya).
- h) Membantu guru-guru untuk dapat lebih memamfaatkan pengalaman-pengalamannya sendiri.
- i) Membantu untuk lebih mempopulerkan sekolah kepada masyarkat agar bertambah simpati dan kesedian masyarakat untuk menyokong sekolah.
- j) Memperkenalkan guru-guru atau karyawan baru kepada situasi sekolah profesinya.
- k) Melindungi guru-guru dan karyawan terhadap tuntutan-tuntutan yang tak wajar dan kritik-kritik yang tak sehat dari masyarkat.
- l) Mengembangkan “profesionalisme esprit e corps” guru-guru.
D. FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN
a. Penelitian
Proses dari penelitian ini meliputi beberapa tahapan
- Perumusan dari pokok masalah yang akan diteliti/diselidiki.
- Pengumpulan data.
- Pengolahan data
- Konklusi hasil penelitian
Mengevaluasi pada aspek-aspek positif dan aspek-aspek negative guna menemukan dan mengembangkan kemajuan yang telah dicapai.
a. Perbaikan
Supervisi mengetahui keadaan umum dan situasi dalam pendidikan guna
mengadakan perbaikan, jika belum baik atau belum memuaskan agar segera
diperbaiki.
b. Peningkatan
Peningkatan disini supervisor meningatkan apa-apa yang sudah baik dan
mengembangkan lagi agar lebih maju lagi. Serta mengintergrasikan antara
pembinaan dan supervisi terhadap pembinaan dari orang-orang yang
disuvervisi.
Sumber: Borneoneo2008(Online)http://borneoneo.wordpress.com/2008/09/16/tujuan-dan-fungsi-supervisi/
Swearingen dalam bukunya “ Supervision of instruction” (Sahertian
Mataheru, 1981) mengemukakan delapan fungsi supervisi pendidikan,
sebagai berikut :
- Mengkoordinir semua usaha sekolah
- Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
- Memperluas pemgalaman guru-guru
- Menstimulir usaha-usaha yang kreatif
- Memberikan fasilitas dan penilaian yang kontinu
- Menganalisis situasi belajar-mengajar
- Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf
- Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
Sumber : (S. Mochtar Husain dan Andi Nurochman, 2009, Administrasi dan Supervisi pendidikan)
E. TEHNIK-TEHNIK SUPERVISI PENDIDIKAN
Untuk mempermudah kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan supervisi
diperlukan teknik-teknik supervisi. Para ahli berbeda-beda dalam
merumuskan tahapan teknik-teknik supervisi akan tetapi pada dasarnya
tetap sama. Secara garis besar teknik supervisi dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Teknik Perseorangan dan2. Teknik Kelompok.
1) Teknik perseorangan
Yang dimaksud teknik persorangan ialah supervisi yang dilakukan secara
perseorangan, beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:
- a) Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation), Kepala sekolah datang ke kelas untuk mengobservasi bagaimana guru mengajar. Dengan kata lain, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekirannya perlu diperbaiki.
- b) Mengadakan kunjungan observasi (observation visits), Guru-guru ditugaskan untuk mengamati seorang guru yang sedang mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu. Kunjungan observasi dapat dilakukan di sekolah sendiri atau dengan mengadakan kunjungan ke sekolah lain.
- c) Membimbing guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa atau mengatasi problema yang dialami siswa.
- d) Membimbing guru dalam hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah, antara lain: menyusun program semester, membuat program satuan pelajaran, mengorganisasi kegiatan pengelolaan kelas, melaksanakan teknik-teknik evaluasi pembelajaran, menggunakan media dan sumber dalam proses belajar mengajar, dan mengorganisasi kegiatan siswa dalam bidang ekstrakurikuler.
2) Teknik kelompok
Teknik kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok, beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:
- a) Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting), Seorang kepala sekolah menjalankan tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun. Termsuk mengadakan rapat-rapat secara periodik dengan guru-guru, dalam hal ini rapat-rapat yang diadakan dalam rangka kegiatan supervisi.
- b) Mengadakan diskusi kelompok (group discussions), Diskusi kelompok dapat diadakan dengan membentuk kelompok-kelompok guru bidang studi sejenis. Di dalam setiap diskusi, supervisor atau kepala sekolah memberikan pengarahan, bimbingan, nasihat-nasihat dan saran-saran yang diperlukan.
- c) Mengadakan penataran-penataran (inservice-training), Teknik ini dilakukan melalui penataran-penataran, misalnya penataran untuk guru bidang studi tertentu. Mengingat bahwa penataran pada umumnya diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka tugas kepala sekolah adalah mengelola dan membimbing pelaksanaan tindak lanjut (follow-up) dari hasil penataran.
Dengan demikian teknik supervisi sangat penting untuk dikuasai oleh
kepala sekolah, tanpa penguasaan teknik dalam pelaksanaanya tidak akan
berjalan baik. Dengan demikian seorang kepala sekolah tidak akan efektif
kegiatan supervisinya sebelum menguasai teknik dalam bidang supervisi.
Teknik supervisi akan lebih memudahkan pencapaian sasaran-sasaran dari
tujuan yang telah ditetapkan, oleh sebab itu penerapan teknik dari
supervisi merupakan wujud dari kemajuan sekolah untuk berkembang.
Sumber: Purwanto, M.Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2005
F. METODE SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Metode langsung : Alat yang digunakan mengenai sasaran supervisi
2. Metode tak langsung : Mempergunakan berbagai alat perantara (media)METODE YANG LAIN
- Kunjungan sekolah (school visit) Akan memberikan pengatahuan yang lengkap tentang situasi sekolah sehingga program akan lebih efektif.
- Kunjungan kelas (class visit) Merupakan suatu metode supervise yang “to the point” kena sasaran
- Pertemuan individual Setelah suatu kunjungan berakhir, hendaklah diadakan pembicaraan langsung dan pribadi tentang hasil kunjungan dengan orang yang dikunjungi.
- Rapat sekolah Untuk membicarakan kepentingan murid dan sekolah dan hal-hal yang berhubungan dengan sekolah
- Pendidikan in service Untuk kepentingan mutu mrngajar dan belajar, maka guru perlu mengembangkan pengetahuan sesuai dengan profesinya dengan berbagai cara. Misalnya : study individual, study grops, menghadiri ceramah, mengadakan intervisitasi dsb.
- Workshop (musyawarah kerja_muker) Untuk mengembangkan professional karyawan (in-service)
- Intervisitas Saling kunjung-memgunjungi sesama guru untuk mengobservasi situasi belajar masing-masing
- Demonstrasi mengajar Metode ini dapat dilakukan oleh supervisor sendiri atau oleh guru yang ahli untuk memperkenalkan metode mengajar yang efektif.
- Bulletin supervisi Bulletin berkala dapat dimanfaatkan untuk perbaikan program pendidikan dan penngajaran, bisa mingguan atau bulanan.
- Bulletin bord , - Pengumuman administrative - Pengunguman supervise - Pengunguman untuk murid -dsb
- Kunjungan rumah Tujuannya untuk mempelajari bagaimana situasi hidup orang yang disupervisi di rumah terutama meneliti masalah-masalah yang secara langsung atau tak langsung mempengaruhi tugas/kewajiban orang yang disupervisi itu
G. PROGRAM SUPERVISI PEDIDIKAN
Suatu program supervisi pendidikan adalah rangka program perbsikan pendidikan dan pengajaran.
1. Perancanaan
Perancaan adalah pemikiran dan perumusan tentang apa, bagaimana, mengapa, siapa, kapan dan dimana.
a) Prinsip-prinsip : kooperatif, kreatif, komprehensif, flexible, kontinu
b) Syarat-syarat :- tilikan jelas tentang tujuan pendidikan
- pengetahuan tentang mengajar yang baik
- pengetahuan tentang pengalaman belajar murid
- pengetahuan tentang guru-guru
- pengetahuan tentang murid-murid
- pengaetahuan tentang masyarakat
- pengetahuan tentang sumber-sumber fisik
- factor biaya
- factor waktu
2. Organisasi program
a. Pola-pola :
- Horizontal
- Vertical
- persiapakan suasana
- pertimbangan situasi
- penyusunan program
- pembagian tanggung jawab
- perwujudan program
- pembinaan perkembangan program
- integrasikan program dengan masyarakat
- persiapan program evaluasi
Evaluasi dalam hubungannya dengan pendidikan adalah menentukan sampai
dimana tujuan-tujuan pendidikan yang ditetapkan telah tercapai.
a. Prinsip-prinsip- rencana harus komprehensif
- penyusunan harus kooperatif
- program harus kontinu dan berinteraksi dengan kurikulum
- lebih menggunakan data yang objektif daripada yang subyektif
- menghargai para participant
- merumuskan tujuan evaluasi
- menyeleksi alat-alat evaluasi
- menyusun alat-alat evaluasi
- menerapkan alat-alat evaluasi
- mengelola hasil
- menyimpulkan
- peronil → murid, guru, karyawan, wali murid, kepsek, supervise
- materiil → kurikulum, perlengkapan sekolah, administrasi, perlengkapan murid
- operational → proses kepemimpinan, proses mengajar, usaha kesejahtraan personil, usaha integrasi sekolah dan masyarakat
4. Alat-alat :
a. Objektif :
- ujian karangan (essay examination)
- ujian objektif
- observasi
- wawancara
- angket
- checklist dan rating-scale
- laporan pribadi dan tekhnik projektif
- catatan-catatan anekdot
- catatan-catatan komulatif
- case study
- sosiometri
- laporan stenografis
- buku-buku catatan
- kotak saran
- rapat-rapat supervisi
Sumber : supi pauzi2008 (online) http://applikasi.wordpress.com/2008/06/06/arti-supervisi-pendidikan/
H. PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Cara Melaksanakan Supervisi
Salah satu cara melakukan supervisi yang baik adalah dengan cara demokratis, ciri-cirinya adalah:
- Pengawasan dijalankan secara gotong-royong atau kooperatif, tidak ditangan seorang raja, yaitu kepala sekolah
- Pengawasan dijalankan terang-terangan, diketahui oleh semua petugas yaitu guru-guru, tidak secara sembunyi-sembunyi seperti pengawasan polisi resersir.
- Pengawasan dijalankan kontinu dan bersifat Tutwuri Handayani (bersifat pembimbing) seperti dikehendaki oleh pemerintah kita.
Sumber; Abdul Rohman2009(online) http://www.docstoc.com/docs/19005424/Administrasi-dan-Supervisi-Pendidikan
Dalam melaksanakan supervisi pendidikan yang perlu dilakukan adalah antara lain :
a. Observasi Kelas
Observasi kelas merupakan salah satu cara yang paling baik dlam
melaksanakan supervisi, karena dengan melaksanakan observasi kita dapat
melihat kegiatan guru, murid, dan masalah yang timbul dalam proses
belajar mengajar.
b. Saling Mengunjungi
Dalam pelaksanaan ini supervisi pendidikan dikaitkan dengan kegiatan
belajar mengajar yang di dalamnya terdapat wadah dari sebuah kegiatan
untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan pembelajaran guru –
guru
c. Demonstrasi Mengajar
Demonstrasi mengajar sangat diperlukan dalam pelaksanaan supervisi
karena demonstrasi mengajar sangat sukar untuk menentukan mana yang
benar dalam praktek mengajar.
d. Supervisi Klinis
Supervisi klinis salah satu aspek kajian dalam bidang supervisi
pengajaran yang banyak memberikan kontribusi dalam rangka pembimbingan,
pembinaan, dan pengembangan professional guru sehingga permasalahan
apapun yang muncul di bidang supervise pengajaran dapat ditangani dan
diatasi secara optimal.
Ciri-ciri supervisi klinis seperti yang dikemukakan oleh Nurochmah (2004) adalah sebagai berikut :- Bimbingan yang diberikan kepada guru bersifat bantuan, bukan perintah atau instruksi sehingga prakarsa dan tanggung jawab mengembangkan diri tetap ditangan guru sendiri
- Meskipun digunakan berbagai keterampilan mengajar secara terintegrasi, tetapi sasaran supervise tetap dibatasi hanya pada satu atau dua keterampilan saja.
- Saraan supervise diajukan oleh guru, atau dikaji bersama untuk dijadikan kesepakatan (kontrak)
- Instrument observasi dikaji dan ditetapkan dalam pertemuan antara superfisor dengtan guru dan pengembangannya didasarkan atas sasaran latihan.
- Balikan yang objektif dan spesifik diberikan dengan segera.
- Analisin dan interprestasi data hasil observasi dilakukan bersama, dimana supervisor lebih banyak bertanya dari pada mengarahkan.
- Supervise berlangsung dalam satu tatap muka yang terbuka dan intim.
- Supervisi berlangsung dalam satu siklus : pertemuan awal (perencanaan), observasi, dan pertemuan akhir. Kesimpulan dan tindak lanjut dari latihan sebelumnya akan menjadi masukan untuk perencanaan latihan selantjutnya.
Fokus utama kajian tindak adalah mendorong para prektisi untuk meneliti
dan terlibat dalam praktek penelitiannya sendiri. Hasil penelitiannya
dipake sendiri oleh peneliti dan orang lain yang membutuhkan.
Sumber: Purwanto, M.Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2005
DAFTAR PUSTAKA
- Soepardi (1988:25) (Online) http://definisi pengertian.blogspot.com/2010/03/pengertian-administrasi-pendidikan.html.
- Khoirul Huda 2008 ( Online ) http :// constitutionlaw. blogspot.com
- supi pauzi2008 (online) http://applikasi.wordpress.com/2008/06/06/arti-supervisi pendidikan/
- Abdul Rohman2009(online) http://www.docstoc.com/docs/19005424/Administrasi-dan-Supervisi-Pendidikan
- Borneoneo2008(Online)http://borneoneo.wordpress.com/2008/09/16/tujuan-dan-fungsi- supervisi/
- S. Mochtar Husain dan Andi Nurochman, 2009, Administrasi dan Supervisi pendidikan
- Purwanto, M.Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2005
- Prof. Drs. Piet A. Sahertian. Kopnsep dasar dan Teknik supervisi pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya menusia. 2008, Rhinneka cipta, Jakarta, Hal 52-129