Kamis, 10 November 2016

Adab Pencari ilmu (Bagian 2)







Perhatian salafus sholih terhadap adab mencari ilmu.

Yang dimaksud dengan salafus sholih adalah para shabat nabi dan dan ulama-ulama yang mengikuti jalan para shahabat dalam memahami dan mengamalkan agama.

Para shahabat adalah orangorang yang mendapat bimbingan langsung dari Rosululloh sollallohu alaihi wasallam, menyaksikan proses turunnya wahyu, mengerti sababu wurudnya hadis, dan mereka adalah generasi terbaik yang dipilih Alloh untuk mendampingi dan belajar langsung dari Rodululloh shollallohu alaihi wasallam, maka selain mereka sangat memahami maksud dari stiap ayat yg turun dan hadis yg terjadi, mereka juga contoh dalam kepatuhan terhadap ajaran-ajaran Alloh Rosul.
Termasuk masalah terpenting dalam agama, yang tentunya sangat difahami dan menjadi perhatian para shohabat dan ulama-ulama terdahulu, adalah masalah adab/tata krama/budi pekerti, dimana banyak terdapat ayat dan hadis yang menunjuk penting adab, mulai dari ayat atau hadis yang manyanjung ahlak yang mulya, dan menjelaskan keutamaanya, sampai hadis-hadis yang memperingatkan bahanya berahlak buruk dan akibat-akibat buruk dari buruknya ahlak.
Perhatian ulama-ulama dulu terhadap masalah tatakrama, dapat dilihat dari:
a- banyaknya, kitab-kitab yang mereka susun husus dalam masalah adab, terutama adab mencari ilmu, ada yang hanya mencantumkan hadis-hadis tentang ahlak, ada juga yg disertai degan arahan-arahan yang berhubungan dengan penerapan tatakrama, kitab-kitab tersebut diantaranya adalah:

1- اﻷدب المفرد (البخاري)
2- الجامع في أخلاق الراوي وأدب السامع (الخطيب البغدادي)
3- تذكرة السامع والمتكلم في أدب العالم والمتعلم ( بدر الدين ابن جماعة)
4- اﻵداب الشرعية والمنح المرعية (ابن المفلح المقدسي)
5- غذاء اﻷلباب بشرح منظومة اﻵداب (السفاريني)
6- مقدمة المجموع (شرف الدين النواوي)

B- mereka juga memasukkan kitab adab dalam kitab hadis baik yang dalam katagori sunan ataupun jamik.
C- pendidikan yang berkaitan dagan adab terutama dikalangan anak-anak kholifah dan anak-anak ulama, menjadi sepesialisasi orang-oarang tertentu dan langsung ditangani oleh para ulama-ulama besar, sampai ada ulama (ibn abiddunya) yang mendapat julukan مؤدب أولاد الخلفاء .
Bahkan para kholifah dulu sampai membuat ruang husus didalam istana untuk pendidikan adab anak-anaknya, sehingga mereka bisa mengawasi langsung pendidikan anakanaknya dan memberi masukan-masukan kepada pendidiknya.
d- mempelajari biografi para ulama, orang-orang sholeh, ulama-ulama yang ahli dalam mendidik, orang yang ahli ibadah...
Bahkan sedikit pelajaran adab bagi mereka lebih berharga daripada ilmu yang banyak.
e- perhatian mereka terhadap praktek tata krama dan budi pekerti yang mereka dapat dari ucapan dan contoh dari guru-guru mereka.


oleh : Syekh Abdullah Mas'ud 
__BERSAMBUNG__

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENYAKIT HATI [KAGUM DIRI, MERASA POL DEWE]

    Kagum diri dapat diartikan suatu penyakit hati yang membuat seseorang merasa bahagia dengan pujian dari orang lain dan merasa diri...