Sabtu, 06 April 2013

Cinta Karna ALLOH







ADA BEBERAPA PERTANYAAN MENGENAI CINTA KARNA ALLOH,bisa di simak baik-baik :

Assalamualaikum,ustadz/ustadzah,,,minta pencerahanya donk yg dimaksud "aku mencintai mu karna Allah" itu yg bagaimana yah??

Tanggapan:

محفوظ عبيدالله الرحمن, menjawab :

Benarkah kita mencintai karena Allah? Mari kita bahas sebenarnya apakah kita benar-benar mencintai karena Allah? Jangan-jangan kita berkata mencintai karena Allah tetapi sebenarnya tidak. Seperti yang dilakukan oleh Delisa kecil dalam Novel Hafalan Shalat Delisa yang mengatakan kepada uminya, “Umi, Delisa cinta umi karena Allah” padahal ia mengatakan itu karena ingin diberi cokelat oleh guru ngajinya.
  Mencintai karena Allah berarti kita mencintai seseorang karena berlandaskan Allah. Karena kita berlandaskan kepada Allah maka kita mencintai apa yang diperintahkan oleh Allah kepada kita. Jika cinta kita karena Allah, hanya ingin mendapatkan Ridhlo-Nya maka Allahpun akan mencintai kita
  “Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman : “Dimanakah orang yang cinta mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dengan menunggu-Ku dihari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku” (H.R. Muslim)
  Dalam sebuah hadist qudsi juga disebutkan;
  Allah swt berfirman, “pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang cinta mencintai karena Aku, saling kunjung mengunjungi karena Aku dan saling memberi karena Aku”
Dalam kesempatan ini, pembahasan cinta difokuskan terhadap lawan jenis yang belum halal (belum kita nikahi

Adapun beberapa ciri-ciri cinta karena Allah:
  Memilih mencintai seseorang karena Allah berarti ia memilih karena Allah, yaitu pilihlah agamanya.
  Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Jika datang melamar kepadamu orang yang engkau ridho agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dengannya, jika kamu tidak menerimanya, niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Tirmidzi, hasan)
  Mungkin ada yang menyeletuk, Fatimah binti Muhammad, putri jelita Rasulullah pernah menolak lamaran sahabat-sahabat terbaik Rasulullah. Dia pernah menolak laki-laki yang baik agamanya. Bahkan tak hanya baik tapi sangat baik agama dan akhlaknya. Ya tentu kita boleh-boleh saja menolak. Pertanyaanya adalah apakah kita sudah sesholehah Fatimah Binti Muhammad yang pemahaman agamanya dan kesholehahnya langsung dibina oleh Rasulullah? Tentu hadist tersebut dikelurkan oleh Rasulullah agar bisa menjadi pedoman bagi kita untuk memilih seseorang karena agamanya.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
  “Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.” (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)


Ayo Ngajii, bertanya:

ana tertarik dengan pembahasan ini,,
lalu bgm jka kita kehilangan seseorang yg kita cintai.?
sbab sgt bnyk dri kita yg gelisah bhkan putus asa sampai stres brat di saat di tinggal oleh org yg dia cintai, misalkan si kekasih hati meninggal dunia lah.! apa yg sharusnya yg kita lakukan.?!


محفوظ عبيدالله الرحمن, menjawab :

Bagaimana jika ternyata wanita yang kita cintai meninggal apakah kita juga harus ikut meninggal bunuh diri seperti dalam kisah Romeo dan Juliet? Tentu tidak! Kita mencintai dengan cara yang Allah cinta juga. Bunuh diri bukankah sangat dilarang oleh agama? Tidak mungkin jika kita mencintai karena Allah tetapi kita sendiri melanggar ketentuan-ketentuan Allah.

Inilah doa Rosulullah saat ditinggal istrinya yang paling ia cintai untuk selamanya didunia ini; Khadijah.
  “Ya Allah, berilah aku rezeki cinta Mu dan cinta orang yang bermanfaat buat ku cintanya di sisi Mu. Ya Allah segala yang Engkau rezekikan untukku di antara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai kekuatanku untuk mendapatkan yang Engkau cintai. Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan di antara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untuku dalam segala hal yang Engkau cintai.” (HR. Al-Tirmidi)
  Lihatlah dalam doa kalimat terakhir diatas yang berbunyi “Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan di antara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untukku dalam segala hal yang Engkau cintai”. Arti dari doa tersebut adalah apa yang kita cintai mudah-mudahan menjadi kekuatan kita untuk mencintai hal lain yang Allah cintai dan ketika sesuatu yang kita cintai ternyata diambil oleh Allah maka jadikan hal tersebut menjadi kebebasan kita untuk mencintai hal-hal (sesorang atau sesuatu) lain yang juga Allah cintai. Jika seseorang yang kita cintai diambil oleh Allah maka jadikan ini sebagai kebebasan kita untuk mencintai seseorang lain yang lebih sholeh atau shoehah.


Belajar Al-Qur'an Dan As-sunnah, menjawab :

Mencintai karena Allah berarti menjalankan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.
  1) Tidak bersentuhan
  Dari Ma’qil bin Yasar RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: “ Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi itu masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir). Dari Aisyah berkata: “Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat.” (HR. Bukhari 4891)
  2) Tidak berdua-duan
  Barangsiapa yang bermain pada Allah dan hari akhir maka hendaknya tidak berkhalwat (berdua-duan) dengan perempuan bukan mahram karena pihak ketiga adalah setan. (HR. Ahmad)
  3) Tidak berzina (mendekati zina saja jangan)
  Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek” (Q. S. Al Isra 32)

jika cintaku padamu karena nafsu,
  maka campakkan aku dengan kata-kata terpahit yang bisa kau ucapkan.
  jika cintaku padamu menjauhkanku dari Allah,
  maka hinakan aku dengan hinaan yang paling hina yang bisa kau lontarkan.
jika cintaku padamu , meninggalkan agamamu
  maka tutuplah hatimu serapat mungkin.
Namun.
  Jika cintaku karena Allah,
  Jika cintaku sebagai wujud pengabdianku pada Allah,
  Jika cintaku untuk menjaga kehormatanku,
  Jika cintaku karena ingin membawamu pada kedekatan dengan Allah,
  Jika cintaku karena ingin menjadikan dirimu sebagai ibu bagi anak-anakku,
  Jangan kau palingkan wajahmu,
Jangan kau tutupkan hatimu,
Jangan kau campakkan diriku,
  Jangan kau sia-siakan aku,
  Sesungguhnya Aku Mencintaimu Karena Allah.
Itulah beberapa hal yang mungkin perlu kita perhatikan jika kita meamang mencintai karena Allah. Karena Cinta bukan hanya sekedar kata, bukan hanya pertautan hati dan bukan hanya hasrat luapan jiwa (PADI). Kata Anis Matta Jika cinta kita karena Allah, maka cinta yang lain hanyalah bentuk pengejawantahan cinta kita kepada-Nya. mudah-mudahan yang sedikit ini bermanfaat khususnya bagi saya pribadi dan bagi teman-teman yang sudah mau berkenan membaca. Terakhir semoga kita mencintai karena Allah. Aamiin.
  Barakallahufiikum, Semoga bermanfaat. Banyak senyum dan cinta ^_^


Palupi Puspita Ning Tyas, bertanya:

subhanallah...senangmmbcanya.
tp,sering ak brtnya pd diriku sndri,jk dtang oRg yg baik dn orng tua ridho,meski aku blm jth cinta pdanya,tp ak mnerima,,apakah ak bsa jth cnta pdanya kelak?
apakah ini prtnyaan salah,mhn pncrahan nya ya akhi,


محفوظ عبيدالله الرحمن, menjawab :

Disinilah prioritas utama mengerjakan shalat istiqarah. Yang terpenting jangan memaksakan diri untuk mencintai. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENYAKIT HATI [KAGUM DIRI, MERASA POL DEWE]

    Kagum diri dapat diartikan suatu penyakit hati yang membuat seseorang merasa bahagia dengan pujian dari orang lain dan merasa diri...