Minggu, 09 Desember 2018

Cara Menjadi Pemimpin Dalam Hidup

Kali ini Anda akan mempelajari “Bagaimana mejadi pemimpin dalam hidup?” Dan Anda di haruskan untuk melakukan take action untuk membuat Anda terlatih dan melakukan apa yang harus di lakukan.
Hingga dalam materi ini Anda akan belajar bagaimana bisa meraih sukses dalam bisnis dan juga kehidupan yaitu ada kuncinya dengan mempelajari Cara Menjadi Pemimpin Dalam Hidup. Dan Anda wajib mempelajari ini.

Untuk menjadi pemimpin dalam hidup, ada tiga hal yang harus di lakukan, apa saja?
1.     Anda tahu dimana Anda berada. Anda tidak memperburuk situasi, tidak memperbaiki situasi dalam arti mengatakan hal – hal yang baik padahal kejadian aslinya itu buruk. Kita tahu dan mampu melihat apa adanya yang terjadi. Itu kemampuan pemimpin yang pertama, untuk memimpin diri sendiri pastinya.
2.     Anda tahu kemana Anda ingin pergi. Harus mempunyai visi, goal yang sangat jelas karena menjadi pemimpin itu harus memiliki tujuan yang bisa di terapkan kepada anak buahnya.
3.     Anda memiliki sumber daya. Menjadi pemimpin juga harus mempunyai beberapa sumber daya yang bisa di gunakan untuk mencapai tujuan dan goalsebuah kelompok atau organisasi. ”Resourcefullness”.
Untuk poin yang pertama, kita harus tahu dimana kita berada, maksudnya apa? Misalnya kita kelebihan berat badan 20 kg, kita harus mengakui kalau kelebihan berat badan sampai 20 kg.
Bukan memperbaiki keadaan terus kemudian Anda ngomong, ”Saya ini gemuk tapi sehat” Kalau Anda sudah memberikan kata pembelaan seperti itu, Anda tidak termotivasi untuk menjadi langsing. Kalau gemuk yasudah gemuk saja!!
Misalnya Anda dalam kondisi kekurangan uang, kemudian Anda ngomong begini, ”Tidak apa – apa kok, saya miskin tapi bahagia” Tidak. Kalau Anda miskin ya sudah berarti Anda miskin. Anda tidak perlu menetralisir keadaan.
Kembali lagi seperti yang sudah saya jelaskan dalam seminar – seminar sebelumnya kalau..
Otak kita hanya cari nikmat menghindari sengsara
– Tung Desem Waringin –
Ketika ada sesuatu hal yang nikmat, kita akan kejar dengan semangat. Ketika sedang sengsara, kita akan menghindar dan menghalalkan segala cara. Tetapi ketika sengsara dan nikmat itu di campur, otak menjadi bingung sehingga membuat netral dan kita tidak bergerak menuju ke arah yang kita inginkan.
Contoh
Pada waktu melakukan pendekatan kepada wanita yang Anda suka. Anda di tolak enam kali, dan kemudian Anda bicara kepada diri sendiri untuk menetralisir keadaan ”Mereka itu hanya cewek matre yang dicari hanyalah orang yang banyak uangnya saja, saya jadi tidak suka sama cewek matre”Celaka!! Kalau kita sudah menetralisir seperti ini, kita sudah mempunyai goal dan kemudian kita meringankan goal ini dengan membuat goal yang seolah – olah menjadi negatif, sehingga akan membuat Anda kesulitan untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan.
Bagaimana tentang poin yang kedua? Jika ingin menjadi pemimpin dalam hidup, kita harus tahu kemana kita ingin pergi, apa maksudnya? Kemanapun kita, goal yang dimiliki haruslah jelas. Seperti kasus tadi, jika goal Anda harus turun 20 kilo, berikanlah jangka waktu yang wajar! Sebetulnya mungkin tidak kalau dalam waktu satu hari turun 20 kilo? Mungkin saja. Tapi bisa jadi cara yang digunakan itu tidak wajar dan tidak baik untuk di gunakan.
Kalau Anda punya alasan sangat kuat, kreativitas Anda akan meledak – ledak, dan Anda akan bisa mencapai goal itu dengan sangat cepat. Ini semua Kembali lagi tentang alasan yang sangat kuat.
Sebagai contoh, ketika Anda punya target satu hari harus turun 20 kilo dan banyak orang yang meragukan itu dan berkata ”Tidak mungkin, tidak mungkin, tidak mungkin” Tapi kalau mendadak Anda punya alasan sangat kuat. Alasan sangat kuat ini adalah cari nikmat menghindari sengsarakalau sengsaranya jelas sekali, nikmatnya jelas sekali, bisa jadi Anda ketemu caranya dan bisa menggapai goal itu dengan lebih cepat.
Saya sering menanyakan hal ini di dalam seminar saya ”Mungkin tidak dalam satu hari turun 20 kilo?” Dan saya dapat jawaban ”Tidak mungkin, Pak Tung”, lalu saya jawab dengan jelas ”OK, kalau goal nya sudah jelas, satu hari turun 20 kilo, kemudian kita kasih alasan yang sangat kuat, dan pasti kreativitasnya akan meledak sehinga, apalagi kalau dia belajar dari orang-orang yang terbaik”
Alasan yang sangat kuat adalah adalah mencari nikmat dan menghindari sengsara. Kenikmatan yang muncul kalau satu hari berhasil menurunkan 20 kilo ialah Anda akan mendapatkan hadiah seratus miliar rupiah cash langsung.
Dan saya bertanya lagi ”Oke siapa yang kira-kira mau berpikir caranya?”Langsung sekian banyak orang angkat tangan sambil bilang ”Saya, saya mau Pak Tung” Mereka mendadak mau berpikir, kalau tadinya bilang tidak bisa tapi langsung berpikir. 80% otak kita itu menghindari sengsara dan kalau sengsara itu kuat sekali, Anda akan bergerak dan mengarah menghindari kesengsaraan tadi sehingga mengakibatkan kreativitas Anda meledak.
Tapi juga harus Diberikan kesengsaraan atau punishment kalau tidak berhasil mencapai goalApa kesengsaraannya? Kalau sekarang Anda satu hari tidak bisa turun 20 kilo, Anda akan di hukum mati. Di hukum matinya bukan di tembak mati. Tapi di silet sampai berdarah setiap cm dan di tetesin jeruk nipis, kemudian di kasih garam dan kalau satu jam tidak mati maka akan di jemur sampai mati di lapangan.
Coba dengarkan, rasakan dan bayangkan penderitaannya. Begitu peserta seminar mendengarkan dan merasakan penderitaannya. Lalu saya tanya lagi ”Oke, siapa yang termotivasi ntah apapun itu caranya yang penting Anda bisa turun 20 kilo dalam 1 hari atau kalian akan di hukum mati seperti itu?” Lalu semua teriak ”Saya, saya Pak Tung” Saya bertanya dan bilang ”Caranya bagaimana?” Ada yang menjawab dengan berlari tapi itu tidak mungkin sampai 20 kilo. Membayangkan turun 20 kilo itu juga tidak mungkin karena tidak ada actionnya sama sekali. Berdoa? Tetap tidak bisa karena actionnya tidak memungkinkan untuk turun 20 kilo dalam waktu 1 hari. Saya pun bertanya lagi ”Oke, action apa yang membuat Anda bisa turun 20 kilo dalam waktu 1 hari?”. Mendadak ada orang yang langsung bicara ke saya ”Gampang Pak Tung, potong kaki kanan, kalau kaki kanan kurang tambahin kaki kiri, kaki kiri kurang, potong tangan kiri, kalau masih kurang juga potong tangan kanan”
Jujur pada saat itu saya langsung tercengang mendengar jawaban dari peserta seminar saya. Wow, sangat menarik sekali buat saya. Saya bilang lagi ”Oke. Kalau caranya begitu Satu hari turun 20 kilo dan Anda akan kehilangan kaki sehingga nanti akan celaka, Anda mau begitu?” dan orang itu pun membalas ”Yah lebih baik Pak daripada di hukum mati dan di silet seperti tadi”
Inilah yang membuktikan jika alasan yang cukup kuat, cara apapun akan keluar dari otak Anda. Ketika kita tahu ingin kemana kita ingin pergi, kita harus mempunyai alasan yang kuat.

Waktu


Ini yang harus kita gunakan sebaik mungkin jika kita tahu kemana ingin ingin pergi. Anda mempergunakan waktu untuk berkonsultasi kepada ahlinya atau orang yang terbaik untuk memotong kaki Anda. Misalnya ada dokter bedah yang siap memotong kaki Anda dan berkata ”Pak, tolong hari ini saya di potong kakinya, nanti saya akan terima 100 Milyar, nanti dokter saya kasih 10 MDi hari berikutnya ketika saya sudah di timbang dan benar kehilangan 20 kilo, tolong kaki saya di sambung lagi”
Kalau Anda bicara kepada orang yang tepat, bisa saja kaki Anda di sambung lagi dan Anda kehilangan 20 kilo, tapi suatu saat bisa balik lagi.
Poin ketiga dalam menjadi pemimpin dalam hidup ini yaitu kita di penuhi dengan sumber daya atau ”Resourcefullness”. Maksudnya apa berdaya? Berdaya di sini bukanlah sebuah situasi atau kondisi tertentu. Banyak orang yang bicara kalau kondisinya tidak memungkinkan untuk mereka berdaya. Mereka sering memberikan alasan segudang, mereka sering menyalahkan situasi yang sering tidak mendukung.

B.E.J


Apakah Anda baru mengetahui singkatan ini? Ini adalah beberapa kesalahan yang sering orang lakukan ketika tidak mencapai goal. Apa saja??
§ Blame (menyalahkan orang lain)
§ Excuse (alasan yang sangat banyak)
§ Justify (membenarkan diri lebih baik di banding orang lain)
Mengapa di kesempatan yang sama sering kali kita melihat banyak orang yang dalam kondisi sama atau bahkan lebih sulit dari mereka, ternyata bisa mencapai goalnya, apa bedanya??

Perbedaan orang BEJ dan orang Berdaya


Ada beberapa perbedaan yang mendasar dari kedua orang yang memiliki perbedaan watak ini, apa saja??
§ Orang yang melakukan Blame, Excuse, Justify (BEJ) tidak mempunyai alasan yang sangat kuat
§ Mereka tidak tahu caranya
Kalau orang BEJ mempunyai alasan yang sangat kuat, mereka akan berdaya.
Contoh
Ketika kita berbicara ”Ada orang yang jauh lebih sukses di banding saya” dan kita lihat orang ini jauh lebih sukses. Kemudian karena orang tersebut memberi contoh yang lebih sukses dari dia, yang tadinya orang itu adalah orang yang berdaya, ternyata dia adalah orang yang BEJ sehingga dia tidak berdaya. Apa yang dia lakukan? Ketika di beri contoh orang sukses, tidak akan membuat dia ingin belajar tapi malah berbicara ”Oh, terang aja, dia anaknya orang kaya, sekolah di luar negeri, pulang dibawain BMW, bahasa Inggris lancar, kenalan anak Menteri, sudah pasti dia sukses”.
Pertanyaan saya adalah : ”Ada tidak anaknya orang miskin yang sukses dan kaya?” Jawabannya adalah :, ”Ada, tapi karena dia terbiasa membenarkan orang lain lebih hebat tanpa ingin belajar dan juga seringkali menggunakan kata – kata : tentu saja, tidak heran, sudah semestinya, sudah selayaknya dan sepantasnya” Dia membenarkan orang lain lebih hebat sehingga dia bicara bagaimana ”Oh, itu kan anaknya orang miskin yang sukses itu, tidak heran. Karena dia anaknya orang miskin, makanya daya juangnya kuat”Kemudian saya tanya ”Kalau kamu bagaimana?” Orang itu mulai memberikan alasan dengan membalas ”Mohon maaf, saya ini adalah adalah anak orang menengah sehingga daya juangnya cukup menengah saja”. Ini menunjukan kalau dia sudah mulai beralasan. Dia membenarkan orang lain lebih hebat dan kemudian dia mencari alasan.
Orang yang tidak berdaya ini, ketika dia BEJ seringkali yang di katakan itu adalah kebenaran, seperti contohnya  ”Saya masih umur 19 tahun, saya juga masih muda, saya kan tidak punya pengalaman. Yah saya tidak bisa sukses dong” Memang benar masih umur 19 tahun dan benar juga belum memiliki pengalaman yang memadai. Pertanyaan saya untuk orang yang seperti itu adalah “Ada atau tidak orang yang umur nya masih 19 tahun, atau bahkan lebih muda, tidak punya pengalaman, ternyata bisa sukses waktu dia memulai usaha waktu masih muda?” Tentu banyak sekali, Bill Gates memulai masih sangat muda, Steve Jobs memulai waktu masih muda. Banyak sekali orang sukses yang memulai pada waktu muda.
Orang B.E.J akan selalu fokus kepada Blame, Excuse, and Justify. Menceritakan banyak hal kenapa tidak sukses, kenapa tidak perlu take action??
Ada contoh lagi, ketika orang B.E.J sudah menjadi tua dan penuh pengalaman, umurnya sudah 65 tahun, kemudian saya tanya “Loh sekarang umur kamu 65 tahun, kenapa kamu tidak mau usaha sendiri? Tidak mau take action, tidak mau melakukan sesuatu hal yang sangat-sangat membuat kamu jadi sukses??” Lalu orang itu menjawab “Ya mau bagaimana lagi, umur saya kan sudah 65 tahun, sudah terlanjur tua” Memang betul umur 65 tahun dibandingkan 19, pasti jauh lebih tua. Apa yang mereka bicarakan adalah kebenaran, tapi kebenaran disini adalah kebenaran dari orang – orang yang tidak berdaya sehingga mereka bicara kebenaran itu tidak ada gunanya sama sekali. Walaupun ada satu gunanya yaitu..
Kata – kata mereka di gunakan untuk membuat mental block yang besar sehingga orang itu tidak melangkah dan hasilnya NOL
Dan yang paling parah adalah ketika orang melakukan Blame. Ketika di tanya ”Apa kabar?” Dia akan menjawab ”Tidak bagus” Lalu di tanya lagi ”Kenapa tidak bagus?”, orang itu mulai menyalahkan ”Pimpinan saya goblok” dan saya menjawab ”Kalau pimpinan kamu goblok, malah kamu bisa semangat dan akhirnya kamu lebih pinter dari pimpinan kamu, kamu bisa menggantikan pimpinan kamu”, dan orang itu menjawab lagi ”Oh tidak bisa, temen – temen tidak ada yang mendukung karena mereka juga goblok”, saya jawab lagi ”Lho kalau temen-temen goblok, pimpinan goblok, kamu pindah dong ke perusahaan yang lain”, orang itu menjawab lagi ”Tidak bisa, perusahaan yang lain sama gobloknya”, saya pun menjawab dengan sabar ”Yasudah kalau perusahaan yang lain goblok, kamu buka perusahaan sendiri”, orang itu menjawab lagi ”Tidak bisa, situasi ekonominya sedang goblok, menterinya goblok, presidennya goblok kok”Kalau sudah seperti ini siapa yang paling goblok? Diri orang itu sendiri.

Ciri – Ciri orang B.E.J


Ketika ada orang yang melakukan B.E.J, mereka akan menunjukan ciri khasnya, apa itu??
Ketika ada orang yang tidak sukses atau belum sukses, atau sedang menghadapi tantangan, menghadapi hambatan dalam mencapai impian dan goal mereka.
§ 97% dari orang yang belum atau tidak sukses akan memberikan sebuah cerita. Mereka menceritakan cerita apa?
Hampir semua orang B.E.J akan melakukan hal yang sama, yaitu :
§ Menyalahkan lingkungan
§ Menyalahkan teman, atasan atau pemerintah
§ Mencari kambing hitam
Orang yang B.E.J akan sangat pintar mencari alasan, membenarkan diri sendiri. Padahal kita harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri.

Bagaimana kalau seorang pemimpin melakukan B.E.J ?


Pemimpin yang melakukan B.E.J tidak menyalahkan situasi, dan tidak menyalahkan lingkungan karena sudah tahu persis bahwa itu adalah hal – hal yang tidak bisa di pengaruhi, karena sesuatu hal sudah terjadi.

Tapi bisa mempengaruhi actionnya dia, semangatnya, keyakinannya, pikiannya, kata-katanya, sedemikian sehingga bisa mencapai apa yang dia inginkan.
Contoh
Saya akan beri contoh orang yang tidak berdaya. Ketika banjir terjadi di Jakarta. Kemudian satu orang adalah agen asuransi yang kebanjiran sampai seleher di rumahnya, listrik mati, hand phone baterainya habis, padahal hari itu sudah ada janji untuk bertemu klien. Karena orang itu tidak punya alasan sangat kuat, otomatis dia menjadi cuek. Setelah banjir surut seminggu kemudian dia baru menghubungi kliennya lagi, dia berharap semoga kliennya masih mau dan maklum dengan seluruh alasannya dia.
Ada agen asuransi lain yang mempunyai kondisi sama. Tapi dia mempunyai kebiasaan – kebiasaan yang menjadikannya pemenang, yaitu kalau tidak bisa hadir, dia akan telepon kliennya.
Dengan kebiasaan menjadi pemenang akan membuat orang itu melakukan suatu tindakan, misalnya ada orang yang berjualan atau orang lain yang dia temui di jalan dan dia akan bertanya ”Pak, bawa handphone tidak? Atau bisa tolong saya untuk carikan handphone, saya akan pakai kartu sendiri atau saya gantikan pulsa ke handphone Anda, saya ada janji dan mengabari kalau tidak bisa datang. Ini penting. Atau nanti kalau bapak meminjamkan handphone, saya akan kasih 50 ribu”Kalau begitu orang yang di minta tolong tadi, mau apa mau banget? Mau. Dan orang itu bisa menelepon kliennya sambil memohon maaf kalau tidak bisa datang karena banjir dan minta di jadwal ulang untuk meeting. Ini adalah contoh orang yang berdaya.
Ada juga orang yang sangat berdaya. Ketika banjir pun akan tetap di lewati dengan pakaian yang di masukan kantong plastik, sepatunya di masukan dan di ganti dengan sendal, ketika sudah melewati banjir, dia akan naik ojek sampai ke hotel. Setibanya di hotel, dia mandi dulu di hotel. Ini adalah orang yang sangat berdaya dan memiliki alasan yang sangat kuat. Orang – orang yang sudah mempunyai kebiasaan untuk menang.
Ketika meeting dan di tanya oleh klien “Kenapa di luar hujan dan banjir tapi Anda tetap lewati dan datang tepat waktu?”. Orang itu menjawab “Iya pak, karena anak saya sakit di rumah sakit, kalau saya tidak berhasil close penjualan dengan klien saya tidak bisa mencari uang untuk bayar rumah sakit dan saya tidak bisa mencari obat – obat terbaik. Kalau anak saya meninggal, saya akan menyesal seumur hidup. Makanya saya lakukan apapun untuk mendapatkan klien ini dengan cara yang positif”
Berdaya atau penuh sumber daya itu sangat penting menjadi pemimpin di dalam hidup kita.
Saya akan berikan contoh sekali lagi. Ketika saya memberikan training di sebuah perusahaan. Kemudian saya mencari orang – orang yang sudah sukses di perusahaan itu. Saya cari penjualan terbesar dan rata – rata sales di sana menghasilkan 30 juta setiap bulan, tapi saya menemukan satu sales yang berhasil mencapai omset 600 juta, bulan berikutnya 800 juta, 700 juta, 1 milyar, bahkan 2 milyar.
Sekali lagi kalau kepingin berhasil, kita harus belajar dan tiru orang – orang yang lebih sukses dari kita
Orang itu saya ajak naik ke atas panggung lalu saya tanya goalnya itu apa dan alasannya kenapa? Apa saja detail yang di lakukan? Ternyata terungkap, orang ini mulai kerja dari jam dua pagi. Dia jualan kepada orang – orang di pasar dan dia fokus menjual barang-barang yang mahal.

Faktor Kali


Ternyata di ketahui kalau dia menggunakan faktor kali. Dia bilang ke saya ”Waktu penjualan saya meledak bisa sampai 50 – 60 juta perbulan. Akhirnya saya sadar, saya terima komisi cukup banyak. Kenapa tidak saya rekrut sales-sales independent. Kemudian saya bagi komisi dari saya. Saya ajarin caranya, saya motivasi dia. Akhirnya saya punya 20 sales independent yang tidak saya gaji, melainkan hanya bagi komisi. Makanya, akhirnya saya bisa omset 2 milyar rupiah sebulannya” Kemudian saya tanya lagi kalau kerja dari jam 2 pagi, selesai sampai jam berapa? Dan dia jawab kalau bekerja itu bisa sampai jam 10 malam, otomatis saya langsung kaget dan langsung saya tanyakan ”Apa alasan kamu? Kenapa kok kamu kerja dari jam 2 pagi, dijalanin, briefing, selesai sampai jam 10 malam?”. Saya mendapatkan jawaban yang sangat bagus dari orang ini Dulu pak, pada waktu saya kerja sering santai – santai, saya pikir omset 30 juta itu sudah cukup dengan dapat bonus 3 juta, cukup untuk hidup biasa saja.Tapi ternyata pada waktu anak saya sakit Pak, saya tidak bisa bayarin pengobatannya. Dan ketika anak saya sakit butuh biaya sangat banyak, saya tidak bisa bayarin. Hari itu saya sadar, bahwa saya selama ini menyia – nyiakan hidup.Saya tidak take action yang terbaik. Saya belum memberikan yang terbaik untuk keluarga saya. Dan untuk itu saya janji kepada Tuhan, bahwa saya akan lakukan yang terbaik.Dan makanya Pak, saya tahu bahwa potensi penjualan saya akan sangat meledak kalau saya jualan kepada bakul pasar yang jam 2 pagi, ya saya jam 2 pagi. Dan kemudian saya tahu bahwa yang kalau saya jualan yang kecil – kecil omset saya juga kecil, ya saya fokus kepada omset yang besar, jualan – jualan yang besar. Dan kemudian saya motivasi karyawan saya atau sales independent saya”
Lalu saya bilang ”Kalau anak kamu sakit dan kamu tidak cukup, kamu harus bagaimana? Kamu harus kerja yang begitu kuatnya hari ini, dahsyat dan semangat supaya kamu bisa punya income yang sangat-sangat besar. Dan saya berhasil memotivasi orang dengan alasan yang sangat kuat. Dan ketika mereka semangat, dan hasilnya saya sukses seperti hari ini”.
Ini menunjukan kalau orang itu sangat berdaya dengan menunjukan kalau dia punya cara dan akal yang banyak, karena punya alasan yang sangat kuat. Dan punya kebiasaan pemenang. Bahkan akhirnya, orang ini kalau tidak bangun jam 2 pagi akan malah merasa bersalah. Itulah menjadi kebiasaan pemenangnya dia yang menjadikannya sebagai pemenang.

Yang harus Anda kerjakan


Di e-book ini saya mempunyai beberapa PR untuk Anda kerjakan, seperti :
§ Tulis goal yang Anda inginkan. Satu hal yang sehari-hari Anda inginkan. Misalnya Anda kepingin punya kebiasaan sikat gigi, selama ini Anda jarang sikat gigi misalnya. Anda pengen rutin sikat gigi atau Anda kepingin punya goal menurunkan berat badan, kepingin berhenti merokok, kepingin minta maaf kepada orang yang selama ini Anda ingin minta maaf, tapi Anda takut luar biasa dan tidak berani atau apapun goal Anda yang sederhana, tujuan Anda.
§ Tulis goal yang bisa di ukur. Ini adalah kelanjutan dari dari poin pertama, setelah menuliskan goal yang di inginkan, goal Anda juga harus bisa di ukur dengan baik
§ Tulis alasan yang sangat kuat kenapa Anda ingin mencapai goal itu. Ini juga termasuk reward dan punishment apa yang Anda dapatkan kalau tidak mencapai goal itu, sengsara apakah yang di dapatkan??
§ Tulis upaya apa yang dapat Anda lakukan untuk mewujudkan goal tersebut. Anda akan belajar dari siapa? Tanya dari siapa? Anda harus mencari orang yang sudah berhasil di bidang yang ingin Anda tekuni.konten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENYAKIT HATI [KAGUM DIRI, MERASA POL DEWE]

    Kagum diri dapat diartikan suatu penyakit hati yang membuat seseorang merasa bahagia dengan pujian dari orang lain dan merasa diri...