Minggu, 26 Februari 2017

Adab mencari ilmu Bagian 4



Lanjutan adab tolib berkaitan dengan dirinya:

7- cintailah ilmu,
Jika biasanya seseorang mencari apa yang dicintainya, maka kita mencintai ilmu sebab kita harus mencarinya, sebab ilmu adalah gizi untuk jiwa kita sebagaimana kita makanan adalah dumber gizi untuk raga kita, bahkan kebutuhan kita terhadap ilmu lebih besar daripada kebutuhan kita terhadap makanan, jika makanan kita butuhkan selagi kita masih hidup, maka ilmu kita butuhkan sampai setelah kita mati.
untuk menumbuhkan dan meningkatkan cinta kepada ilmu sangat penting bagi kita untuk mengulang2 kembali dalil2 tentang keutamaan ilmu dan orang yg berilmu.
Membaca kisah perjalanan para ulamak besar, dan pengalaman2 mereka dalam mencari ilmu juga akan membantu menumbuhkan meningkatkan cinta kita pada ilmu.
8- tekun dan sabar
Keberhasilan mencari ilmu bergantung pada ketekunan dan kesabaran, ketekunan dan kesabaran bergantungan pada besarnya motifasi, besarnya motifasi bergantung pada besarnya tujuan.
semua yg bersifat duniya itu kecil, jangan dijadikan sebagai tujuan dalam mencari ilmu, jadikan aherat sebagai tujuan belajar.
9- rajin mencatat, mengahafal dan merojaah.
Abdurrozaq bn hamam berkata:
كُلُّ عِلْمٍ لا يَدْخُلُ مَعَ صَاحِبِهِ الْحَمَّامَ فَلا تَعُدَّهُ عِلْمًا
Semua ilm yang tidak bisa masuk kepemandian bersama pemiliknya, jangan kamu anggab sebagai ilmu.
Maksudnya adalah ilmu itu baru bisa dikatakan sebagai ilmu jika sudah dihafal, sebab yang membedakan antara orang yang berilmu dan tidak berilmu hanya tahu dan tidak tahu, orang yang tahu kalau sudah lupa sama dengan orang belum tahu.
Selain menghafal tolib ilmu juga harus rajin mencatat, sebab sekuat apapun hafalan, tetap rawan dengan lupa, dengan memiliki catatan,maka bisa dijadikan tujuan ketika lupa.
Adapun yang kesilitan dalam menghafal, supaya sering2 membaca catatanya.
Adapun cara mencatat dan menghsfal adalah, catatlah poin2 penting atau menerik yang kita jumpai pada saat mendengar atau membaca, kemudian dari catatan2 itu pilihlah yang paling menarik untuk dihafalkan.
Tempatkan catatan2 itu pada sampul kitab, atau pada diary husus untuk fawaid, dan pastikan catatan itu sudah benar.
Bagi yang punya semangat lebih untuk menghafal, mulailah dari mengahafal Alqur'an, kemudian hadis2 ahkam seperti umdatul ahkam atau bulughul marom, atau kitab yang menggabungkan keduanya, kemudian salah satu kitab matan fiqh.

by: Pak. Abdullah masud

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENYAKIT HATI [KAGUM DIRI, MERASA POL DEWE]

    Kagum diri dapat diartikan suatu penyakit hati yang membuat seseorang merasa bahagia dengan pujian dari orang lain dan merasa diri...