Minggu, 26 Februari 2017

Adab tolib ilmu Bagian 5


Lanjutan adab tolib ilmu yang berkaitan dengan dirinya:
10- manfaatkan waktu muda.
Masa muda bisa dikatakan masa keemasan, dari sisi kekuatan fisik, kekuatan menghafal, dan longgarnya waktu.
Maka kita sering mendengar pepatah "belajar diwaktu muda bagai mengukir diatas batu, belajar diwaktu tua bagai mengukir atas air.

Jasad yang sehat kuat dan waktu yang longgar, adalah nikmat besar yang umumnya dimiliki oleh pemuda, yang secara husus akan kita pertanggung jawabkan dihadapan Alloh:
لا تزولُ قَدَمَا عبدٍ يومَ القيامةِ حتَّى يُسألَ عن أربعٍ عَن عُمُرِه فيما أفناهُ وعن جسدِهِ فيما أبلاهُ وعن عِلمِهِ ماذا عَمِلَ فيهِ وعن مالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وفيما أنفقَ (الترمذي)
Kedua telapak kaki hamba tidak akan bergeser dihari qiyamat, sehingga dia ditanya tentang empat perkara; tentang umurnya dia habiskan untuk apa, tentang jasadnya dia rusakkan untuk apa, tentang ilmunya, apa 
yang sudah dia amalkan, dan tentang hartanya, dari mana dia dapatkan dan dibelanjakan untuk apa.
اغْتَنِمْ خَمْساً قَبْلَ خَمْسٍ :شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ .وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سُقْمِكَ . وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ .وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شُغُلِكَ .وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ . (الحاكم)
Manfaatkan lima perkara sebelum datangya lima perkara: mudamu sebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, longgarmu sebelum sibukmu dan hidipmu sebelum matimu.

Jika kita perhatikan sejarah hidup para ulamak2 besar, dapat kita simpulkan bahwa, salah faktor utama keberhasilan mereka dalam mencari ilmu, adalah keberhasilan memanfaatkan masa muda, itu dapat kita lihat dari kebanyakan mereka yang sudah menghafal Alqur'an pada usia remaja bahkan kanak2, bahkan ada yang umurnya masih belasan tahun sudah mendapat izin dari gurunya untuk duduk sebagai mufti.



11- mencari kebenaran dan membuang ta'assub.
Jika tolib ilmu tidak bisa melepaskan diri dari ta'assub dan tidak menjadikan kebenaran sebagai tujuannya, maka waktunya akan banyak tersita untuk mencari pembelaan2 yang membenarkan madzhabnya atau golongannya, ini akan memperlambat proses belajarnya dan bahkan menggagalkannya.


Tujuan utama mencari ilmu adalah mengembalikan atau mencocokkan kefahaman dan pengamalan kita pada qor'an hadis, jika yang kita yaqini atau amalkan sudah pas maka kita bersyukur kepada Alloh dan pengajar2 kita sebelumnya, jika ternyata kurang pas dengan qor'an hadis, maka kita terima kebenaran dengan lapang dada dan kita carikan udzur2 yang baik kepada pengajar sebelumnya dengan tanpa sedikitpun mengurangi syukur dan hormat kita. 
Mengingat tidak ada satupun orang yang maksum kecuali rosululloh shollallihu alsihi wasallam, jika kita menilai seseorang dari kesalahanya, maka kita akan menjumpai orang benar,

وَمَن ذا الَّذي تُرضى سَجاياهُ كُلُّها ... كَفى المَرءَ نُبلاً أَن تُعَدَّ مَعايِبُهْ (ديوان علي بن جهم)
? Adakah orang yang seluruh wataknya disenangi
Cukup sesorang dikatakan mulya, jika aibnya bisa dihitung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENYAKIT HATI [KAGUM DIRI, MERASA POL DEWE]

    Kagum diri dapat diartikan suatu penyakit hati yang membuat seseorang merasa bahagia dengan pujian dari orang lain dan merasa diri...