Kamis, 13 Desember 2012

Perang Hudaibiyah



Perang ini terjadi pada bulan Zulqa’idah tahun 6 Hijriah. Mulanya ialah Rasulullah saw. bermimpi memasuki Baitullah bersama-sama dengan sahabat-sahabatnya dalam keadaan aman. Mereka mencukur rambut dan berpakaian ihram.

Atas dasar wahyu ini Rasulullah memerintahkan umat Islam agar bersiap-siap untuk pergi ke Makkah dalam rangka melakukan umrah, bukan untuk menantang kaum Qurasiy atau untuk benperang. Kaum Mushmin yang terdiri dari Muhajirin dan Anshar berangkat menuju Makkah dalam suasana riang gembira, karena kerinduan akan Baitullah yang telah enam tahun tidak mereka kunjungi, akan terpenuhi. Kaum Muslimin yang berjumlah 1.500 orang itu berangkat tanpa membawa persiapan untuk perang, kecuali perbekalan dan senjata yang biasa di bawa kafilah dagang untuk melindungi diri dari perampok.


Sesampainya rombongan Nabi di Asfan, datanglah seseorang yang mengabarkan bahwa orang-orang Quraisy sudah mengetahui adanya rombongan ini. Mereka sudah bertolak dari Makkah dalam keadaan siap perang, dengan tekad tidak akan mengizinkan Nabi saw. dan kaum Muslimin memasuki Makkah.


Mendengar laporan itu, Nabi bersabda, “Celaka benar kaum Quraisy, mereka mau perang melulu. Apa yang akan diperolehnya jika berhasil memisahkan aku dengan seluruh bangsa Arab. Jika mereka itu dapat membunuhku, itulah yang diinginkan mereka (Quraisy). Dan jika aku sukses dengan ajakan ini, maka mereka akan masuk Islam dengan cara baik-baik. Dan jika mereka tidak melakukan itu, maka silakan memerangiku dengan segala kemampuan yang ada. Bagaimana sebenarnya perkiraan mereka itu? Demi Allah, aku akan terus memperjuangkan apa yang diamanatkan Allah kepadaku hingga ia tegak atau pembela-pembelanya ini habis.”


Nabi kemudian meneruskan perjalanan hingga sampai di Hudaibiyah, suatu tempat di dekat kota Makkah. Di sini beliau ditemui oleh beberapa orang dan kabilah Khuza’ah yang menanyakan perihal kedatangannya. “Kami datang ke Makkah tidak lain untuk mengunjungi ka’bah dan melakukan umrah,” jawab Nabi. Utusan-utusan itu pun segera kembali, lalu mengatakan kepada rombongannya “Tampaknya kita terlalu gegabah terhadap Muhammad. Kedatangannya tidak untuk perang, melainkan hanya untuk menziarahi Baitullah. Demi Allah, dia (Muhammad) tidak boleh memasuki Baitullah di hadapan kita-kita ini buat selamanya dan seluruh orang Arab ini tidak usah banyak bicara tentang itu,” komentar mereka.


Kemudian kaum Quraisy mengutus Urwah bin Ma’sud As-Tsaqafi untuk menyampaikan sikap kaum Quraisy itu kepada Nabi dan umat Islam. Sesudah terjadi tawar menawar dengan sahabat-sahabat Nabi, kembalilah Urwah kepada kawan-kawannya guna menyampaikan hasil perundingan itu, yang pada pokoknya ingin berdamai. Tetapi keinginan damai itu ditolak, sehingga Nabi saw. mengutus Utsman bin Affan untuk sekali lagi menyatakan maksud damainya.


Kembalinya Utsman dari perundingan itu agak terlambat. Hal ini menimbulkan dugaan berat bahwa Utsman telah dibunuh, sehingga Nabi berpendapat tidak ada jalan yang lebih baik kecuali memerangi kaum Musyrikin Quraisy. Beliau menyerukan agar seluruh anggota rombongan berjanji setia untuk berperang pada saat itu juga. Semboyannya ialah perdamaian atau mati syahid di jalan Allah, dengan senjata seadanya.


Tekad yang sangat bulat mengarungi peperangan ini rupanya membuat orang-orang Quraisy menjatuhkan pilihannya untuk Damai. Inilah yang lebih baik, tetapi dengan syarat-syarat sebagai berikut:


Rasulullah saw. beserta kaum Muslimin bersedia menunda maksudnya untuk menziarahi Baitullah pada tahun itu.

Umrah baru dapat dilaksanakan tahun depan, dengan ketentuan agar masing-masing orang hanya membawa senjata yang biasa dibawa seorang musafir, yaitu sebatang tombak dan sebilah pedang yang disarungkan.
Syarat-syarat perdamaian itu disampaikan melalui utusan yang bernama Suhail bin Amar yang dipercayakan penuh untuk mengambil keputusan-keputusan sesuai sikap Quraisy. Kali ini kedua belah pihak berhasil mencapai kesepakatan untuk perdamaian, dengan syarat-syarat dan isinya:

Kedua belah pihak menyetujui perlucutan senjata untuk masa sepuluh tahun.

Kalau kaum Muslimin datang ke Makkah, maka pihak Quraisy tidak berkewajiban mengembalikan orang itu ke Madinah.
Jika penduduk Makkah datang kepada Rasulullah di Madinah, maka kaum Muslimin harus mengembalikan orang tersebut ke Makkah.
Nabi sudah dapat menyetujui syarat-syarat dan ketentuan itu, tetapi para sahabat keberatan, bahkan mereka sempat bertengkar dengan Nabi. Di antara sahabat yang tidak bisa menerima itu terdapat Umar bin Khattab r.a. Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Aku ini adalah Rasulullah, dan tentu Dia tidak akan membinasakanku.”

Selanjutnya Nabi memerintahkan agar semua anggota rombongan melakukan tahallul. Akan tetapi mereka tidak melakukannya, karena masih kesal dan sangat keberatan dengan bunyi perjanjian yang sudah ditandatangani oleh Nabi. Mereka kecewa atas kegagalan ziarah ke Baitulah. Oleh karena itu Nabi mengambil inisiatif melakukan tahallul terlebih dahulu, dan syukurlah seluruh jamaah mengikutinya. Memang agak sulit para sahabat menerima isi perjanjian tersebut namun dikemudian hari ternyata sangat menguntungkan dakwah mereka sendiri.


Peristiwa ini disebut oleh Al-Qur’an dengan istilah Fathun Mubiinun (kemenangan nyata), sebagaimana termaktub dalam surat Al-Fath ayat 1 sampai 3.


“Sesungguhnya Kami telah memenangkan engkau dengan kemenangan yang nyata. Supaya Allah memberi ampunan kepadamu atas dosa yang telah lalu dan yang akan datang, serta menyempurnakan nikmatnya atasmu dan memimpin kamu ke jalan yang lurus. Dan supaya Allah menolong dengan pentolongan yang kokoh.” (QS. Al-Fath 1-3)


Peristiwa ba’iat diungkapkan oleh Al-Qur’an, “Sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepadamu itu tidak lain mereka telah berjanji kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka siapa saja yang melanggar janjinya, niscaya akibatnya akan menimpa dirinya sendiri. Dan siapa saja yang menepati janjinya kapada Allah, maka Allah akan memberikan kepadanya pahala yang besar. “(QS. Al-Fath: 10)


“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang Mukmin, ketika mereka telah berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu menurunkan ketenangan atasnya dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat.” (QS. Al-Fath: 18)


Tentang mimpi Nabi saw. yang merupakan asal muasal peristiwa Hudaibiyah ini, Al-Qur’an menyebutkan, “Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya, sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah, dalam keadaan aman, mencukur rambut dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberi sebelum itu kemenangan yang dekat.” (QS. Al-Fatah: 27)


“Dan Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang haq, untuk dimenangkan atas semua agama. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (QS. Al-Fatah: 28)

Sabtu, 08 Desember 2012

PERANAN TEMAN PERGAULAN BAGI KEFAHAMAN AGAMA

repost from ust. IM :








Salah satu praktek dari usaha “menjaga hidayah” yang paling efektif adalah; Di mana saja kita berada hendaklah senantiasa berusaha untuk bergaul dengan orang2 yang sholih serta menempatkan diri di lingkungan mereka, sebagaimana yang diingatkan oleh Rasulullah Saw;

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ: الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ. رواه أبو داود: ٤٨٣٥ و الترمذي: ٢٣٧٨
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi Saw bersabda; Seseorang atas agama “kekasih” (teman dekat)nya maka hendaklah setiap kalian memperhatikan kepada siapakah dia berteman dekat. HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi. (Hasan)

Ilmu2 agama berupa dalil2 Qur’an Hadits serta nasehat dari para penasehat di dalam jamaah akan menghasilkan "an-Nur" (kefahaman yang bersinar terang di dalam hati) jika di sekeliling kita adalah jamaah2 yang faham yang istiqamah di dalam ketaatan, merekalah yg seringkali menjadi penyemangat serta sumber inspirasi bagi kita untuk mengamalkan semua ilmu QH yg telah kita kaji dalam kehidupan sehari2.

Abah (KH. Nurhasan) almarhum dahulu membuat perumpamaan bahwa putihnya beras bukan karena tumbukan “alu” (kayu untuk menumbuk padi) melainkan karena gesekan sesama beras itu sendiri, maksud gambaran tsb adalah; munculnya kefahaman yg mantap seringkali bukan semata2 dari ilmu yg kita terima langsung dari guru melainkan dari interaksi (saling mengingatkan dan saling menasehati) sesama jamaah dalam kehidupan sehari2.

Sebagai contoh ketika keimaman nasehat tentang keutamaan menghafalkan al-Qur’an, kemudian diperkuat dan ditindak-lanjuti oleh kepengurusan di daerah dengan membuat program2 yg tersusun dengan baik, maka dg sendirinya jamaah di daerah tersebut terkondisi untuk menghafalkan al-Qur’an, sehingga bukan hal yg “ajaib” jika kemudian di daerah tsb para jamaahnya hafal al-Qur’an, setidak2nya (yg paling lemah hafalannya) mampu menghafal satu atau dua juz dari al-Qur’an.

Contoh lagi, jika kita amati daerah2 yang betul2 fokus dengan program pembinaan generasi penerus (khususnya muda-mudi), dimana program2 tsb secara tdk langsung mengkondisikan para muda-mudi jamaah untuk kerap berinteraksi satu dengan lainnya, maka hasilnya “luar biasa”, rata2 muda-mudi di jamaah tsb mempunyai faham jamaah yg mantap, dg “militansi” QHJnya yg sangat membanggakan. ini semua adalah bukti nyata dari apa yg telah disabdakan oleh Rasulullah Saw:

عن أبي موسى رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : مثل الجليس الصالح والجليس السوء كمثل صاحب المسك وكير الحداد، لا يعدمك من صاحب المسك إما تشتريه أو تجد ريحه، وكير الحداد يحرق بدنك أو ثوبك أو تجد منه ريحا خبيثة. رواه البخاري : ١٩٩٥
Dari Abi Musa Ra dia berkata Rasulullah Saw bersabda; Perumpamaan teman yg sholih dan teman yg jelek adalah seperti penjual minyak wangi dan pembakaran besi, dapat dipastikan bahwa dari penjual minyak wangi adakalanya kamu membeli minyak itu atau setidaknya kamu mencium bau wanginya, sedangkan dari pembakaran besi kalau tidak membakar badanmu atau pakaianmu, atau setidaknya kamu mencium bau (asap) yang jelek. HR. al-Bukhari.

PENGARUH DARI LINGKUNGAN (PERGAULAN) YG TIDAK BAIK

Sebaliknya “daerah” yang tidak terlalu care dengan program pembinaan generasi penerus, sehingga para muda-mudinya jarang bisa bertemu apalagi berinteraksi satu dg yg lainnya, waktu mereka lebih banyak dihabiskan dengan kegiatan2 bersama teman2nya “di luar”, biasanya kefahaman muda-mudi di daerah tersebut menjadi sangat rapuh.

Hati mereka menjadi “gersang”, hilang semangat serta daya juangnya, sama sekali tidak dapat merasakan “istimewa”nya menjadi “orang jamaah”, kemudian muncul anggapan bahwa jamaah dan tidak jamaah sama saja, termasuk dampak yg parah adalah; rusaknya mental serta akhlaq mereka sehingga diantara mereka ada yg terjerumus pada kehidupan yg penuh dg kemaksiatan, antara lain pergaulan bebas, narkoba dsb.

Jika di sekeliling kita adalah orang2 yg tidak faham, maka sebanyak apapun ilmu2 yang kita dapatkan akan semuanya itu akan “membusuk dengan sia-sia”, sebagai contoh walaupun kita mengaji berkali2 khatam bab pakaian, khususnya kaum lelaki pakaian bawahnya (celana atau sarung dan sejenisnya) di mana Rasulullah Saw menegaskan bahwa pakaian lelaki yg “ngelembreh” ancamannya adalah neraka.

Namun jika di sekeliling kita adalah orang2 yg ngelembrehkan pakaian, maka dengan sendirinya ilmu yg sudah kita dapatkan tentang aturan berpakaian tsb akan menjadi sia2 karena tidak akan pernah dipraktekkan, hal ini dapat kita lihat dari fenomena di luar Jamaah umumnya para kiyai dan ustadz lulusan dari Mesir dan Saudi bahkan takhassus (jurusan) di bidang ilmu Hadits tapi ternyata pakaian bawahnya tetap “nglembreh”. Ini menjadi bukti bahwa pengaruh lingkungan mempunyai daya tarik yg lebih kuat disbanding dalil2 QH. Allahu A’lam

Demikian pula dengan para muda-mudi jamaah, walaupun berkali2 dimanquulkan dalil2 yg menunjukkan bab keharamannya berpacaran serta perbuatan (pelanggaran) yang mendekatkan pada perzinaan antara lain; telphon2an, sms2an, chatting dsb, namun dikarenakan lingkungan di sekitarnya, yakni teman2 pergaulannya adalah mereka yg biasa dengan perbuatan2 haram tsb maka dalil serta nasehat yg diterima setiap acara sambung (pengajian) juga akan sia sia.

KESIMPULAN

Ijtihad “amrin jamiin” di dalam jamaah seperti sambung rutin di kelompok, desa dan daerah serta kegiatan2 yg lainnya selain merupakan ibadah dg ganjaran yg luar biasa, ternyata juga bagian dari upaya menempatkan diri di “zona aman” dari gangguan setan serta bala tentaranya, sebab dg tertib menghadiri sambung jamaah maka berarti kita senantiasa berada di lingkungan orang2 yg diistimewakan oleh Allah dg hidayahNya, perilaku2 akhlaqul karimah sebagian dari jamaah misalnya ada yg penyabar, ada yg ahli shodaqoh, ada yg ahli puasa sunnah dsb menjadi "perangsang" bagi jamaah yg lainnya untuk melakukan hal yg sama.

Sebaliknya orang jamaah yg menjauhkan diri dari acara sambung, serta kegiatan “amrin jamiin” yg lainnya di dalam jamaah, sadar atau tidak sadar, sebenarnya dia telah memposisikan diri; bagaikan domba yang nyasar ke dalam sarang serigala2 yang kelaparan (semoga Allah membimbingnya untuk kembali tertib di dalam sambung jamaah).

Mudah2an Allah menetapkan kita di dalam hidayahNya, dan mudah2an artikel ini bermanfaat setidaknya bagi diri sy sendiri.

Kamis, 06 Desember 2012

AUROT WANITA [SALAH SATU CIPTAAN ALLAH YANG TERINDAH]

Telah dijelaskan dalam Alqur’an di surat An-nur ayat 31 : wahai Muhammad katakanlah pada ORANG IMAN PEREMPUAN suapa mereka mau menundukan pandangan mereka dan menjaga kemaluan (farji) mereka [jangan sampai berbuat zina] & dan perempuan itu tidak boleh menampakkan auratnya kecuali yang boleh ditampakan aitu wajah dan 2 te...lapak tangan mereka. Supaya perempuan itu menurunkan jilbabnya sampai lehernya (menutupi leher dan dadanya). Perempuan itu tidak boleh menampakan aurotnya kecuali pada

1.    Suami nya >> (everything is for you... J)
2.    Bapaknya ...  (yang boleh ditampakan terbatas sperti rambut.)
3.    Bapak mertua ..... (yang boleh ditampakan terbatas sperti rambut.)
4.    anak Laki-laki...... (yang boleh ditampakan terbatas sperti rambut.)
5.    Anak tiri .......... (yang boleh ditampakan terbatas sperti rambut.)
6.    Saudara laki-laki ....... (yang boleh ditampakan terbatas sperti rambut.)
7.    Keponakan laki-laki dari jalur saudara laki-laki .... (yang boleh ditampakan terbatas sperti rambut.)
8.    Keponakan Laki-laki dari jalur saudara perempuan ... (yang boleh ditampakan terbatas sperti rambut.)
9.    Pada perempuan yang iman
10.    Pada budak Laki-laki
11.    Pada orang tua laki-laki yang tidak punya syahwat
12.    anak kecil yang tidak tahu aurat perempuan

Perempuan tidak boleh menghentakkan kakinya agar orang tahu dia memakai perhiasan di auratnya (menghentakkan kaki dengan niat pamer perhiasan). Jika tidak bisa melaksanakn hal diatas supaya taubat pada Allah agar kalian termasuk orang2 yang beruntung. ( Surat Annur ayat 31)

Ditambah lagi di satu riwayat di terangkan
Almar atu ‘aurotun faidza khorojat istasyrofahasyaithon (Tirmidzi)
(seluruh bagian tubuhnya) perempuan itu adalah aurot, maka ketika dia keluar maka setan akan menghias2inya.
PATUT DISADARI SEBAGAI WANITA YANG BERIMAN KEPADA KETETAPAN ALLAH DAN RASUL HENDAKLAH KITA BERUSAHA DENGAN SEMAKSIMAL MUNGKIN MELAKSANAKAN PERINTAH ALLAH DAN RASUL DIATAS.

Adapun membagusi (menyempurnakan) pakaian-pakaian sebagai penutup aurot jelas merupakan kewajiban bagi tiap-tiap muslimah. Sebagai contohnya adalah di bawah ini

PAKAIAN YANG KURANG SESUAI DENGAN KETETAPAN ALLAH RASUL
(mohon maaf untuk wajah di foto ini kami samarkan sebagai menetapi asas praduga tak bersalah hehehehe)
(jilbab tidak menutupi dada, baju ketat, celana jean ketat)
Dan
DAN CELANA PENSIL KURANG PAS DI KENAKAN (DIPAKAI) OLEH PEREMPUAN MUSLIM DALAM JAMA’AH note [BOLEH PAKAI CELANA PENSIL ASALKAN BAJU YANG ATAS TERTUTUP HINGGA BAWAH MATA KAKI/LONG DRESS]
 DAN
ADAPUN YANG SESUAI DENGAN KETETAPAN ALLAH RASUL .....
DAN
(JILBAB MENUTUP SAMPAI DADA)
ini pakaian muslimah
dan..
Patutlah kita berbangga karena kita bisa mengetahui hukum-hukum dalam Qur’an hadits, kita berbangga bisa Menetapi Quran Hadits Jamaah ini namun tidak cukup itu praktek peribadatan harus kita sesuai kan dengan semaksimal mungkin. Allah (sebagai pencipta Bumi langit dan seisinya, sebagai tuhan) telah jelas-jelas memerintahkan kita untuk memperbaiki / menyempurnakan menutup aurot sudah sepantasnya kita sebagai hambanya patuh dan tunduk kepada peraturan-Nya.

Jangan sampai kita hanya bisa menyebut diri kita orang jama’ah/jokam namun secara berpakaian kita kurang bisa menjaga (wah sayang sekali...). Mari kita bersama-sama berubah menjadi lebih baik. Saya pernah dapat nasehat dari seorang penerobos pusat bahwa di satu daerah ada cewek/perempuan yang beranggapan jika kita terlalu tertutup mengenakan pakaian maka akan sulit mendapatkan jodoh (tidak laku-laku), ditegaskan disini adapun jodoh itu adalah urusan Allah tidak ada hubungannya dengan pakaian.

Bagi bapak-bapaknya dan mas-mas nya diharapkan ikut dalam menasehati dan membimbing para perempuan dalam jama’ah. Bapak-bapak dan mas-masnya mendapat pahala karena amar ma’ruf mengajak pada kebaikan sedangkan ibu-ibu dan mbak-mbak / perEmpuan jamaah akan mendapatkan pahala karena melaksanakan perintah dari Allah dan Rasul wah......... begitu indah hidup didalam QHJ ini. AYO KITA AKTIF MENGHIDUP-HIDUPKAN DAN MELAKSANAKAN PERINTAH INI DAN JANGAN SAMPAI KETINGGALAN SEDIKITPUN. JADILAH BAGIAN DALAM KEHIDUPAN BERDASARKAN QHJ.

Percayalah Sungguh kebanggaan luar biasa dan kesenangan yang meneduhkan bagi kami (kaum laki-laki) jika melihat para perempuan berpakaian sesuai dengan syari’ah.
Semoga Allah memberikan manfaat.

 Mohon maaf jika ada salah kata.

Alhamdulillah     Jaza Kumullohu Khoiron



Selasa, 04 Desember 2012

BACAAN QUR'AN


3 ajakan iblis la'nat jahanam. AJAKAN KE-3

AJAKAN KETIGA : Ajakan Iblis yang terkutuk melalui mulut para dai pintu-pintu jahanam , ahli bid'ah dan munafiqun supaya orang iman mati dalam keadaan mati jahiliyah 



* Ajakan meninggalkan jama'ah dan mati jahiliyah *

Setelah iblis yang terkutuk dan pasukannya dari bangsa setan dan bangsa manusia mengajak untuk ro'yi dengan cara membaca sendiri dan meninggalkan cara haq Rasulullah dan shahabat dalam mencari ilmu secara manqul , musnad , muttasil.

Yang kedua , iblis mengajak untuk meninggalkan bara'ah dengan alasan jangan ta'ashub , karena ta'ashub itu perbuatan keji , sehingga dengan alasan ini, maka, hancurlah tauhid dan tersebarlah kemusyrikan. sebab itu semua dianggap masih islam dan tidak ada yang namanya musyrik apalagi kafir.
Sekarang iblis yang terkutuk , mengajak jama'ah untuk mati dalam keadaan mati jahiliyah. dengan cara tidak ber jama'ah yang benar yaitu jama'ah yang memiliki pemimpin berdasarkan Al-qur'an dan Al-hadits.
Iblis melalui pasukannya dengan berbagai dalih dan alasan , menyebarkan syubhat kedalam hati jama'ah , bahwa semua orang itu islam , berbbaurlah dengan mereka , tidak apa-apa keeluar dari jama'ah , kamu masih islam , yang penting syahadat dan kamu masih meyakini Allah itu sang pencipta. cukup ucapkan lailahailallah , maka yakin kamu pasti masuk surga.
72 golongan itu masih ada harapan masuk islam , tenang saja , kata pak ustadz selama syahadat maka muslim , tidak berjama'ah tidak masalah. sebab jama'ah itu engkau menetapi kebenaran walaupun engkau sendiri. kalaupun kamu banyak maka jama'ahmu ya seluruh umat muslim yang penting mereka syahadat. sudah cukup , buat apa beramir , toh ga punya wilayah, ga punya kekuatan , dsb.
Syubhat ini dihembuskan kedada setiap orang iman , dan akhirnya , beramai-ramailah keluar sekelompok manusia jahil dari jama'ah dan mati dalam keadaan mati jahiliyah. tidak akan ada yang keluar dari jama'ah haq , kecuali orang-orang jahil yang suka IQRO sendiri , dan menganggap remeh ber bara'ah terhadap musyrikin.karena mereka jahil , akhirnya mati dalam jahiliyah ( faham jahil ). naudzubillahi mindzalik
Inilah ajakan inti karena ketika sudah keluar dari jama'ah , maka setan menagkapnya dan memainkan dia kemana syaithan menginginkan.sebagaimana Rasulullah Bersabda ;
'' sesungguhnya syaithan bersama orang yang sendiri itu merusak ''
Dalam hadits lain Rasulullah bersabda '' barang siapa mati dalam keadaan tidak mempunyai imam , maka mati dalam keadaan jahiliyah ''
Dalam HR tirmidzi Rasulullah bersabda , '' barang siapa yang memisahi jama'ah sejengkal saja , maka sungguh telah lepas tali islam dari lehernya.
inilah yang diinginkan iblis yaitu ; dia mempunyai teman di neraka untuk bersama-sama merasakan api neraka. naudzubillahi mindzalik
Tidak ada ancaman yang terbesar bagi setiap manusia , kecuali lepas dari jama'ah haq sehingga dia akan kekal didalam neraka , ditolak di telaga al kautsar , tidak ada janji Rasulullah syafa'at bagi orang yang mati jahiliyah dan yang keluar dari jama'ah.
Sebab keluar dari jama'ah itu berarti telah menyelisihi Aqidah Rasulullah dan Shahabat. keluar dari aqidah jama'ah maka hanya ada 2 ancamannya , yaitu mati jahiliyah dan mati dalam keadaan telah lepas tali islam dari lehernya.
Syafa'at Rasulullah itu , hanya untuk hambanya yang melakukan dosa besar selain syirik , adapun keluar dari jama'ah haq itu secara tidak sadar dia sudah melakukan kemusyrikan, yaitu :
1. dalam sisi , penentangannya terhadap nash-nash wajibnya ber jama'ah ,
2. dalam sisi tidak bara'ah dari kemusyrikan
3. dalam sisi tidak mengkufuri thaghut
4. dalam sisi membantah nash-nash akan batalnya islam orang yang setiap hari melakukan kemusyrikan
5. dalam sisi mengabungkan manusia yang bersyahadat , semuanya islam. padahal disana ada musyrikin , ada ahli bid'ah , ada ahli filasafat , ada islam liberal, ds
6. dalam sisi meremehkan hukum-hukum Allah dalam aqidah
7. dalam sisi tidak menganggap jama'ah itu jalan satu-satunya masuk kedalam surga. sebab bagi mereka , yang penting syahadat , siapapun bisa masuk surga
8. dalam sisi tidak memusyrikkan orang musyrik
9. dalam sisi menganggap dirinya tuhan selain Allah , dengan janji-janji dari mulut manis beracun ustadz dlaif jiddan , bahwa di neraka tidak kekal.
9 hal ini termasuk kemusyrikan tanpa disadari atau tidak. padahal Rasulullah telah bersabda :
1. ber jama'ah dan bersepakat atas pemimpin yang berhukum dengan hukum Allah dan Rasul Nya itu wajib ( QS Ali-imran 103 , 104 , 105 )
2. bara'ah dari kemusyrikan itu wajib , karena itu syarat dari sahnya islam seseorag ( QS Al-baqarah 256 )
3. tidak mengkufuri thaghut padahal Rasulullah diutus untuk mengkufuri thaghut ( QS An-nahl 36 )
4. tidak memusyrikkan orang musyrik , padahal ayat Al-qur'an sudah jelas     ( QS Al-kafirun )

5. meniadakan nash-nash Al-qur'an dan al-hadits yang menerangkan kemurtadan ( QS At-taubah ayat 65-68 )

6. meremehkan Aqidah dan tauhid padahal Al-qur'an telah menjelaskan aqidah muslim adalah aqidahnya Nabi ibrahim ( QS Ali imran 83 , 85 ) serta           ( Qs al-maidah 50 , An-nisa 60 dan 65 )

7. menganggap semua orang yang mengaku islam bisa masuk surga , padahal Allah telah menjelaskan surga hanya untuk orang islam yang mukhlis saja bukan yang sudah tercampur bid'ah , khurafat , takahayul dan musyrik ( QS Al-baqarah 112 dan Hadits Imam Abu Daud dan Imam At-tirmidzi yang berbunyi , kecuali satu , yaitu jama'ah ) sehingga mereka mengada-adakan dalil lain yang mereka berkata tidak jama'ah tetap bisa masuk surga asalkan syahadat, maka, ini berlawanan dengan nash pada no 6. hanya islam yang aqidahnya benar yang bisa masuk surga

8. tidakmengkafirkan orang musyrik , padahal Allah sudah memnaggil mereka dengan panggilan kafir ( QS Al-bayyinah , QS Al-kafirun )

9. menganggap di neraka tidak kekal padahal ini adalah perbuatan yahudi yang berkata dalam ( QS Al-baqarah 80 , QS Ali imran 24 )

akhirnya , naudzubillahi mindzalik

dengan begitu banyaknya kerusakan yang dilakukan oleh orang yang keluar dari jama'ah , maka masih pantaskah mereka dipanggil sebagai orang muslim. mereka disesatkan oleh iblis melalui mulut manis beracun ustadz dlaif jiddan pasukan iblis yang terkutuk , sehingga tanpa sadar orang-orang yang keluar dari jama'ah , hancur aqidahnya , menganggap dirinya tuhan tanpa dia sadar sebab berani melawan 9 hal diatas yang telah Allah terangkan dalam Al-qur'an dan sunnah RasulNya, meski mereka menganggap diri mereka ber tauhid.

Sukses dan berhasillah iblis yang terkutuk untuk mencari teman di neraka karena hanya jama'ah saja yang bisa selamat dari neraka dengan rahmat Allah dan mendapatkan syafa'at dari Rasulullah.
adapun orang yang telah keluar dari jama'ah maka tidak ada rahmat baginya dan tidak ada syafa'at baginya . berdasarkan sabda Rasulullah ;
'' pertolongan allah atas jama'ah , maka barang siapa yang keluar dari jama'ah maka keluarnya ke neraka '' ( HR At-tirmidzi )

Rasulullah bersabda : '' saya menunggu kalian di telagaku ( telaga al-kautsar ) , kemudian ada sekelompok manusia yang mendatangiku , aku mengenal mereka dan mereka mengenalku, tetapi malaikat menghalang-halangi mereka mendekat kepadaku dan mereka digiring kedalam neraka, aku berkata ,'' ya Rabbi , ashabi-ashabi ( shahabatku / golonganku dlm hadits lain : ya rabbi ummati-ummati ). Allah berfirman : sesungguhnya engkau tidak tahu , mereka telah berbuat bid'ah setelahmu wafat. dalam hadits lain : mereka telah murtad setelahmu wafat ''

cukup menjadi renungan kita , bahwa para ahli bid'ah dan orang-orang yang murtad dari kebenaran , sesungguhnya tidak mendapatkan syafa'at dari Rasulullah di telaga al-kautsar.

itulah ancaman bagi orang yang telah keluar dari jama'ah , orang yang melakukan bid'ah dan orang yang mati dalam keadaan menyambut ajakan iblis yang terkutuk untuk mati dalam keadaan mati jahiliyah. sebab mati jahiliyah setingkat dibawah mati dalam kemusyrikan. apalagi bila dia setelah keluar dari jama'ah lalu mengajak orang lain untuk ikut dengannya , maka bertumpuk-tumpuklah dosa besar

semoga jama'ah bisa selamat hingga ajal matinya masing-masing dari ajakan-ajakan iblis yang terkutuk untuk menyambut bujukannya keluar dari jama'ah dengan cara :

1. tidak manqul , musnad , muttasil cukup baca sendiri dan ro'yi
2. meninggalkan bara'ah dari musyrikin dan ahli bid'ah dengan alasan jangan     ta'ashub ( fanatik berlebihan )
3. tinggalkan jama'ah haq bergabunglah dengan umat yang mengaku muslim ,       akui thaghut , islamkan musyrikin.

bila 3 hal ini dilakukan , alamat akhir adalah Neraka yang membara apinya 70 x api seluruh dunia , kekal didalamnya , tidak ada syafa'at bagi yang tidak jama'ah. maka rugi dengan kerugian yang sangat besar , tidak bisa kembali ke bumi untuk memperbaiki semua kekal didalam neraka                   ( QS Al-Baqarah 167 )

astaghfirullah , masya Allah
Naudzubillahi minassyaithonnirrojim

3 ajakan iblis la'nat jahanam. AJAKAN KE-2

AJAKAN KEDUA : Ajakan syaithan untuk meruntuhkan tauhid dengan alasan jangan melakukan ta'ashub dan tinggalkan bara'ah  



Setelah iblis yang terkutuk mengajak sesat dan menyesatkan kepada orang iman jama'ah untuk menggunakan ro'yi dalam beragama dengan cara mengajak untuk membaca buku buku karangan tanpa menggunakan metode manqul - musnad -muttasil sebagaimana sunnah Rasulullah , sekarang iblis mengajak sesat menyesatkan manusia dengan alasan sosialisasi / muamalah sesama manusia dan mengajak meninggalkan ta'ashub ,serta meninggalkan bara'ah

Ta'ashub adalah terlalu fanatik pada kelompoknya , meski kelompoknya salah , maka seseorang tetap membelanya. meski kelompoknya melanggar batasan hukum - hukum Allah dan Rasul Nya. tetapi iblis yang terkutuk merubah ma'na ta'ashub menjadi fanatik golongan tanpa melihat apakah yang fanatik itu berdasarkan Al-qur'an dan Al-hadits atau fanatik karena kyai , ustadz , ulama.

Bara'ah adalah menjauhi , memusuhi pelaku kemusyrikan. tidak membenarkan mereka , tidak mendukung mereka. , tidak berloyalitas dengan mereka dalam hal Aqidah dan ibadah kecuali dalam hal Amar ma'ruf nahi munkar untuk meluruskan aqidah dan ibadah mereka
Sehingga dengan alasan supaya jangan ta'ashub kepada golongan , maka , jama'ah diajak untuk bergaul dengan golongan lain yang termasuk dalam 72 golongan yang dijanjikan neraka.
Maka , hancurlah tauhidnya dikarenakan menyingkirkan dalil dalam Firman Allah yang menjadi perintah yaitu supaya mengkufuri ( mengingkari )dan bara'ah dari thaghut ( QS Al-Baqarah 256 dan QS mumtahanah 4 ). sebab tidaklah mungkin bisa bersatu golongan jama'ah dengan golongan firqoh.
Ajakan sesat - menyesatkan ini adalah target utama iblis yang terkutuk , barang siapa yang terkena bujukan ini , maka, dia akan mulai keluar dari tauhid sedikit demi sedikit. dia akan membenarkan kemusyrikan , kekafiran dan dia akan membantah , mengabaikan serta mendustakan nash-nash QH yang telah jelas dalam masalah siapa itu muslim , musyrik , dan kafir
Dengan alasan supaya jangan ta'ashub , maka , iblis yang terkutuk akan leluasa menyesatkan manusia dengan alasan semua manusia muslim ( ini prinsip talafi ) , semua agama benar (ini prinsip JIL ) , semua yang baik itu benar ( ini prinsip sufi ) meski menabrak aturan agama , maka tetap dianggap muslim.
Dan yang paling rusak adalah menyatukan semua golongan baik golongan sunnah maupun golongan bid'ah menjadi satu yaitu jama'ah , ini telah melanggar ketentuan Allah dan Rasul Nya. maka dengan penyatuan ini rusaklah agama islam , tidak ada lagi kemurnian , tidak ada lagi permusuhan kepada musyrikin , munafiq , murtad , dan ahli bid'ah. yang ada semua satu dalam suatu agama.
hancurlah perintah Allah untuk menjaga tauhid dengan cara bara'ah ( berlepas diri dari pelaku kekafiran ) tanpa melalaikan perintah Amar ma'ruf nahi munkar.
Akibat ajakan iblis yang terkutuk ini adalah :
1. umat bersatu atas nama kesesatan bukan lagi atas nama kebenaran , padahal Rasulullah bersabda , jama'ah itu tidak akan bersatu atas kesesatan ( HR Tirmidzi ; HR Nasa'i )
2. Tidak ada lagi kalimat bara'ah yang ada wala ( loyalitas ) kufar. akibatnya semakin banyak orang yang terjerumus dalam kekafiran , sebab mereka berkasih sayang dengan orang kafir , ahli Bid'ah yang sesat - menyesatkan dalam segala hal ( QS Ali -imron 28 )
3. tidak ada lagi orang musyrik atau kafir , yang ada semua muslim meski mengerjakan dan bergelimang kemusyrikan , hancurlah nash-nash Al-qur'an dan Al-hadits tentang kemusyrikan , kemurtadan dalam kamus mereka.
4. tidak ada lagi jihad fi sabilillah melawan kemusyrikan - kekafiran. sebab semua orang yang mengaku islam itu saudara se '' jama'ah ''. sehingga bila memerangi musyrikin , munafiq , kufar , akan di cap , dituduh sebagai khawarij padahal Allah memerintahkan memusuhi , memerangi dan kejam kepada munafiq , kuffar , musyrikin
5. hancurlah tauhidnya , karena tidak menjauhi , mengkufuri , memusuhi kemunkaran thaghut , membenarkan thaghut , mendukung thaghut. dsb. ( QS Al-baqarah 256 ; QS mumtahanah 4 )
Semua kerusakan mengatas namakan ajakan jangan ta'ashub , diawali dari ro'yi dalam beragama dan diawali dari meninggalkan qaidah mencari ilmu , yaitu , ; manqul , musnad , muttasil. sebab ulama pasti tidak akan secara sembarangan dalam menulis dan mengajarkan suatu ilmu.
Sebab dengan manqul , musnad , muttasil , orang akan dibatasi dalam pemikirannya yang berlebihan , sebab semua didasarkan atas nash Al-qur'an dan Al-Hadits , bukan dari ro'yi. sehingga ketika ada suatu permasalahan akan dikembalikan kepada hukum Allah dan RasulNya bukan dengan ro'yi ( QS An-Nisa 59 )
Diantara ajakan iblis yang terkutuk yang paling sesat , paling rusak kesesatannya setelah ajakan membaca sendiri , melakukan ro'yi , jangan ta'ashub adalah ajakan mati jahiliyah.
dengan begitu maka semakin banyak manusia yang menjadi teman iblis didalam neraka.
Jama'ah harus bisa membedakan apa itu ta'ashub dan apa itu Bara'ah. dengan begitu tidak sampai tertipu oleh bujuk rayu pasukan iblis yang terkutuk yang mengatas namakan aqidah salaf , namun da'wah yang dilakukan adalah da'wah jahiliyah . karena da'wah salaf yang sebenar-benarnya salaf adalah luzumul jama'ah dan bara'ah minal musyrikin wal kafirin. cara untuk bisa membedakan antara Ta'ashub dengan bara'ah adalah dengan memperbanyak mengaji Al-qur'an dan Al-hadits dengan metode manqul , musnad , muttasil namun itu saja tidak cukup tanpa diiringi untuk lebih mendalami - mentadaburri - memahami yang telah didapatkannya dari mengaji.
dan untuk Ajakan ke-3 yaitu ajakan mati jahiliyah insya Allah akan diulas dalam artikel akan datang , menyusul !
AlHamdulillah .....jazakumullahu khairo

3 ajakan Iblis la'nat jahanam . AJAKAN KE-1

Ajakan pertama : ajakan membaca buku agama sendiri dan melakukan Ro'yi 



Ajakan syaithan kepada orang iman dan ajakan ini dilakukan melalui lisan munafiq dan ahli bid'ah, serta yang berjasad manusia tetapi berhati iblis.

* Ajakan untuk membaca buku agama sendiri *

Suatu kerusakan terbesar dari umat Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam adalah ketika umatnya sudah meninggalkan cara mendapat ilmu agama yang benar, yaitu dengan cara manqul atau berguru langsung.
Di zaman ini, banyak bermunculan manusia-manusia berhati iblis, yg mengajak dan mempengaruhi orang-orang iman untuk keluar dari cara-cara islam dalam mempelajari agama.
Cara itu adalah membaca buku agama/kitab2 sendiri, tanpa perlu berguru. Kalaupun berguru, para manusia berhati iblis ini mengajak kepada guru-guru yang tidak mempunyai sanad dan juga hanya belajar sendiri (otodidak) sebab bisa/bermodalkan bahasa arab saja.
Akhirnya apa yang terjadi ?
Rasulullah bersabda ''ketika akhir zaman ilmu diangkat, tersebarlah kebodohan....alhadits '' (HR Muslim).
Didalam hadits lain Abdullah Bin Amr Bin Ash berkata, Rasulullah bersabda ''ilmu diangkat dengan cara Allah mematikan ulama, sehingga orang yang akhir tidak sempat belajar kepada orang yang awal'' (HR bukhary juz 6).
Dipertegas lagi oleh Rasulullah dalam sabdanya ''ambillah ilmu sebelum ilmu itu diangkat, shahabat berkata ''bagaimana ilmu bisa diangkat, bukankah pada kami ada kitab (Al-qur'an) ?, Rasulullah marah dan bersabda ''celakalah kalian, apakah kalian tidak mengetahui bila pada mereka (Yahudi dan nasrani) ada kitab juga '' ? (HR Ad-Darimi)
Dalam lanjutan hadits lain, Rasulullah bersabda ''maka ketika kebodohan menyebar, manusia mengangkat pemimpin yang bodoh dan akhirnya ketika ditanya, pemimpin itu akan sesat dan menyesatkan '' (HR Muslim)
Dalam tiga hadits diatas, telah jelas hikmah yg terkandung didalamnya adalah :
1. ilmu akan hilang ketika akhir zaman
2. hilangnya ilmu dengan cara ulama akan diwafatkan
3. orang akhir tidak sempat belajar kepada orang awal (ulama / ustadz / mubaligh)
4. kebodohan akan merajalela karena pembawa ilmu sudah tidak ada
5. sehingga sesat-menyesatkan sebab kebodohan akan ilmu
Inilah ajakan syaithan yang terkutuk yang mengajak orang iman untuk mengerjakan perkara thulab yang tidak sesuai ajaran Islam, dengan alasan bahwa buku-buku ahlu sunnah mudah didapat.
Bayangkan bila kita membaca sendiri Al-qur'an (menterjemahkan sendiri lalu menghukumi dengan hasil olah pikir/ro'yunya) itu saja oleh Rasulullah di cela.
Sekarang ada manusia2 berhati iblis yang terkutuk mengajak membaca kitab karangan/kitab ulama dan menjadikannya sumber hukum maupun rujukan untuk mengalahkan Al-qur'an dan al-hadits yang dengan cara manqul, musnad, mutashil.
Inilah cara iblis yang terkutuk untuk menyesatkan orang iman yang sudah berjama'ah. Sebab bila orang iman sudah membaca kitab karangan meski itu kitab ulama salaf, maka dengan akal pikirannya dia akan mero'yu yang akan mementahkan QH secara manqul, musnad, muttasil.
Ini terjadi sebab iblis yang terkutuk akan mudah menyesatkan orang yang membaca sendiri tanpa disadarinya, disebabkan orang yang membaca sendiri itu akan :
1. mementahkan nash QH
2. mendustakan nash QH
3. bodoh
Dan bila hal itu telah tejadi, maka iblis akan mudah menyesatkannya dengan cara :
1. sombong
2. ro'yu
Karena orang itu akan merasa lebih hebat dari jama'ah lain sebab jama'ah lain tidak tahu kitab ulama A, ulama B, ulama C, dsb.
Maka iblis yang terkutuk akan bertepuk tangan, disebabkan manusia seperti itu akan bisa menjadi pasukannya yaitu dengan cara sesat dan menyesatkan manusia lain berdasarkan dalil diatas.
Membaca kitab ulama tidak ada larangan mutlaq, hanya saja yang dikhawatirkan ketika seseorang membaca sendiri dan dia tidak mempunyai dasar agama yang kuat dan ilmu yang mumpuni, maka dia akan mero'yu setiap masalah berdasarkan akalnya.
Sehingga yang terjadi iblis yang terkutuk sukses menyesatkan manusia-manusia jahil menjadi jahil murakkab dan rusaklah agama islam.
Ketika agama islam telah rusak, maka akibatnya tidak ada lagi kemurnian, sebab ulama satu per satu diwafatkan oleh Allah, dan akhirnya tersebarlah kebodohan , yang sunnah jadi bid'ah, yang bid'ah jadi sunnah, jama'ah jadi firqoh dan yang firqoh jadi jama'ah, yang thaghut jadi muslim dan yang muslim jadi khawarij.
Pada akhirnya tersebarlah kemusyrikan dan datanglah orang-orang yang mengaku bertauhid dan paling ahli tauhid diantara orang-orang beriman, mereka muncul bagaikan banjir bandang lalu menghapuskan kewajiban, melanggengkan kemusyrikan dan kemaksiatan dengan alasan kalimat tauhid.
AL-QUR'AN DAN AL-HADITS baginya tidak cukup sebagai pedoman
itulah yang terjadi, semua diawali dari ajakan syaithan untuk meninggalkan manqul, musnad, muttasil yang telah diperintahkan dan dijelaskan oleh Rasulullah dalam sabdanya diatas.
Seandainya mau berfikir secara sederhana, mungkinkah ilmu akan hilang ?
Tidak mungkin !
Karena kitab ulama masih ada dijual bebas. Tetapi apalah artinya kitab ulama, bahkan kitab Al-qur'an dan Al-hadits saja menjadi tidak berarti karena tidak ada yang mengajarkannya sebab ahli ilmu (ulama) telah di wafatkan.
Insya Allah ajakan berikutnya dari iblis laknat terkutuk melalui lisan-lisan da'i pintu jahanam yang berwujud manusia tetapi berhati iblis, adalah ajakan supaya tidak ta'ashub..
Setelah membaca sendiri (IQRO), maka lepaslah kemurnian dan bercampurlah mukhlis dan musyrik sehingga tidak ada kalimat bara'ah, yang ada "jangan ta'ashub".
Semua kerusakan, kesesatan diawali dari ro'yi sebab tidak mengikuti jalan Rasulullah dan para shahabat yaitu jalan manqul (berguru), musnad, muttasil.

Alhamdulillah....jazakumullahu khairo

Rasulullah Menangis di Padang Mahsyar


PENYAKIT HATI [KAGUM DIRI, MERASA POL DEWE]

    Kagum diri dapat diartikan suatu penyakit hati yang membuat seseorang merasa bahagia dengan pujian dari orang lain dan merasa diri...