kisah nyata 2007
jama'ah bertemu dengan '' salafiy '' di dalam kereta
api , perjalanan dari jogja ke banyuwangi
singkat cerita jama'ah ittu mendekati '' salafiy '' ,
berkenalan dan akhirnya terjadilah obrolan serius
jama'ah : antum dari mana ?
'' salafiy '' : ana dari pesantren di solo ( insya
Allah pesantren imam bukhary solo )
jama'ah : ana dari **II
'' salafiy '' : (terkejut ) dan akhirnya tersenyum ,
karena jama'ah mendekatinya dengan ramah ketika berkenalan tadi
'' salafiy '' : kenapa **II tidak mau berma'mum di
belakang orang yang bukan **II
jama'ah : ooo..iya , karena imamnya musbil
'' salafiy '' : dasarnya apa ?
jama'ah : HR Abu Daud '' sesungguhnya Allah tidak
menerima sholat seorang laki2 yang musbil ''
'' salafiy '' : afwan ya akhi , hadits itu dlaif
jama'ah : bagaimana dengan HR Bukhary '' pakaian muslim
itu setengan betis dan tidak dosa apa -apa antara mata kaki dan betis. adapun
apa-apa yang dibawah mata kaki , maka di dalam neraka ''
'' salafiy '' : itu tidak bisa dijadikan hujah tidak
sahnya sholat orang / imam yang musbil.
karena tidak ada kesamaan matan ( isi hadits ) antara
yang HR Abu Daud membahas tentang tidak sahnya sholat orang/imam musbil , ini
hadits dlaif. adapun yang antum sebut di HR Bukhary tadi bukan tentang tidak
sahnya sholat imam/orang musbil. tetapi tentang ciri pakaian orang muslim.
jama'ah : hmmm......
jama'ah : lantas bagaimana dengan hadits shohih di HR
Tirmidzi ( bisa dibuka di himpunan kitab ahkam hal 28 atas ) dan dikeluarkan
juga oleh HR muslim. bunyinya :
3 orang yang tidak dilihat oleh Allah pada hari qiyamat
, tidak disucikan dari dosanya , dan baginya siksa yang pedih ,yaitu orang
bersumpah2 dalam dagang , orang yang musbil dan orang yang mengungkit-ungkit
pemberian
'' salafiy '' : manggut -manggut sambil berfikir
jama'ah : nah , sekarang ana hendak bertanya kepada
antum . itu hadits shohih. jelas orang musbil tidak dilihat oleh Allah , tidak
disucikan dari dosa dan siksa neraka.
pertanyaannya sekarang buat antum , ketika hari qiyamat
, amalan apa yang pertama kali di hisab oleh Allah ??
'' salafiy '' : sholat
jama'ah : siapa yang menghisab Allah atau malaikat ?
'' salafiy '' : ya sudah tentu Allah
jama'ah : lalu bagaimana sholatnya orang / imam musbil
( melembrehkan celana melewati mata kaki ) bisa diterima , bisa sah . sedangkan
Allah saja di hari qiyamat tidak mau melihatnya , tidak mensucikannya dan
dimasukkan kedalam neraka ?
'' salafiy '' : hanya tersenyum saja
jama'ah : itulah akhi , di ** ii diajarkan secara
manqul bukan cuplikan-cuplikan hadits , karena ketika kita berpegang dengan
satu hadits , padahal disana masih banyak hadits lain yang memperkuat dan
saling berhubungan.
'' salafiy'' : hmmm....hmmm.. manggut-manggut dan hanya
berfikir.
pelajaran yang diambil dari perbincangan diatas :
1. belajar musthalah hadits tidak menjadikan orang itu
bisa seenaknya mengatakan hadits dlaif tidak boleh dijadikan hujah
2. belajar musthalah hadits bukan sebagai jaminan ,
anda bisa atau mengerti hukum. karena hadits itu banyak dan saling memperkuat
satu sama lain
3. kadang suatu hadits dlaif , tetapi di kitab imam
yang lain hadits itu shahih. jadi memperbanyak manqul , belajar kitab imam yang
6 dan memperbanyak hafalan serta mentadaburri nash itu kunci untuk memahami
nash
4. belajar musthalah hadits harus diimbangi dengan
belajar Al-qur'an dan Al-hadits dan berusaha tidak taklid kepada salah satu
syaikh atau ustadz
kembali ke cerita nyata diatas , akhirnya si '' salafiy
'' turun di bangil di pesantren '' salafiy '' tempat saudaranya dan jama'ah
turun di banyuwangi untuk melanjutkan perjalanan ke pulau seberang dari
seberang pulau.
selama perjalanan tidak terjadi bantah-bantahan dan
permusuhan. sebab '' salafiy '' yang ini adalah '' salafiy '' asli. bukan ''
salafiy '' bekas jama'ah haq. meski '' salafiy '' asli tahu luar dalam **II ,
tetapi dia terbuka dalam diskusi. tidak seperti bekas jama'ah haq.
tetapi kita ma'lum , namanya aja barang bekas , pasti
tidak bagus mutunya.
insya Allah kisah nyata berikutnya , masih tentang
orang / imam musbil yang mana ini kisah antara jama'ah dengan '' jama'ah ''
munafiq guru pondok mini di jakarta yang akhirnya memilih sadza-sadza ilannar.
yang dipermasalahkan sama tentang hadits musbil dlaif ,
tetapi sang jama'ah haq mengeluarkan hujah yang berbeda dari hujah diatas ,
yang akhirnya membuat si mantan pak guru pondok mini di jakarta ini terdiam.
ket:
Syaikh Albany
mendlaifkan hadits tentang tidak sahnya orang yang musbil dikarenakan syaikh
albany tidak menemukan profile dari abi ja'far. Abi ja'far ini adalah penduduk
madinah dan nama aslinya albany tidak tahu. Tetapi albany mengatakan hadits ini ( bisa dibuka di kitab janaiz hal 60 atas )
semua perawinya tsiqoh hanya abi ja'far yang tidak dikenal oleh albany.
Lantas apakah dengan tidak tahunya albany membuat
hadits ini diletakkan ?
Lantas bagaimana bila ternyata Imam Abud Daud
mengenal abi ja'far ini yang tidak dikenal oleh Albany ?
Apakah masih taklid kepada Albany ,padahal Imam abu
Daud mengatakan hadits dalam kitabnya itu shalih ?
Dan ibni katsir berkata hadits-hadits dalam kitab
Imam Abu Daud bisa dijadikan hujah.
dengan tambahan riwayat dalam kisah nyata diatas
yang mana banyak hadits yang mempertegas dosa besarnya orang musbil , maka
sudah jelas bahwa
'' imam / orang musbil ( melembrehkan pakaian
sampai menutupi mata kaki , sholatnya tidak sah , tidak diterima''
Insya dalam kisah nyata berikutnya , akan di post
hadits shahih yang menjelaskan tidak sahnya sholat imam / orang musbil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar